Journal of Innovative and Creativity
Vol. 5 No. 2 (2025)

Evaluasi Pengelolaan Obat Kedaluwarsa di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru Tahun 2023–2024

Rahmayati Rusnedy (Program Studi Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia)
Bayzhola Ditya Putri (Program Studi Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia)
Rifath Afandi (Program Studi Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia)
Rinita Sari S (Program Studi Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia)
Rizka Oktawahyuni (Program Studi Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia)
Isma Mubina (Program Studi Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia)
Qanitah Zakwani Hakim (Program Studi Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau)
Sylfia Hasti (Program Studi Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia)
Tri Daniarty (Puskesmas Harapan Raya, Pekanbaru, Indonesia)



Article Info

Publish Date
07 May 2025

Abstract

Pengelolaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) khususnya di Puskesmas merupakan aspek penting dalam menjamin mutu, manfaat, keamanan, serta efisiensi penggunaan obat. Salah satu rangkaian pengelolaan yang diperlukan untuk pengendalian obat kadaluarsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan obat kedaluwarsa di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru pada tahun 2023–2024, dengan fokus pada obat golongan antihipertensi, antibiotik, dan multivitamin. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan retrospektif melalui observasi data sekunder dari dokumen berita acara obat kedaluwarsa dan LPLPO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah besar obat yang mengalami kedaluwarsa, di antaranya amlodipin 10 mg (5.000 tablet), vitamin C 50 mg (6.179 tablet), dan isoniazid (108 tablet). Faktor utama penyebabnya adalah perubahan pola penyakit, ketidaktepatan perencanaan, serta penumpukan stok obat yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan yang masih diterima puskesmas menyebabkan terjadinya penumpukan obat dan menyebabkan obat kadaluarsa. Selain itu, penyimpanan yang tidak sesuai standar juga berkontribusi terhadap peningkatan jumlah obat kadaluwarsa. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan dalam sistem manajemen pengelolaan obat di Puskesmas untuk mengurangi risiko obat kedaluwarsa, meningkatkan efisiensi penggunaan obat, serta memastikan ketersediaan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

joecy

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media Mathematics Social Sciences Other

Description

Journal of Innovative and Creatifity (JOECY) publishes research articles in the field of education which report empirical research on topics that are significant across educational contexts, in terms of design and findings. The topic could be in curriculum, teaching learning, evaluation, quality ...