Pengelolaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) khususnya di Puskesmas merupakan aspek penting dalam menjamin mutu, manfaat, keamanan, serta efisiensi penggunaan obat. Salah satu rangkaian pengelolaan yang diperlukan untuk pengendalian obat kadaluarsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan obat kedaluwarsa di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru pada tahun 2023–2024, dengan fokus pada obat golongan antihipertensi, antibiotik, dan multivitamin. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan retrospektif melalui observasi data sekunder dari dokumen berita acara obat kedaluwarsa dan LPLPO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah besar obat yang mengalami kedaluwarsa, di antaranya amlodipin 10 mg (5.000 tablet), vitamin C 50 mg (6.179 tablet), dan isoniazid (108 tablet). Faktor utama penyebabnya adalah perubahan pola penyakit, ketidaktepatan perencanaan, serta penumpukan stok obat yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan yang masih diterima puskesmas menyebabkan terjadinya penumpukan obat dan menyebabkan obat kadaluarsa. Selain itu, penyimpanan yang tidak sesuai standar juga berkontribusi terhadap peningkatan jumlah obat kadaluwarsa. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan dalam sistem manajemen pengelolaan obat di Puskesmas untuk mengurangi risiko obat kedaluwarsa, meningkatkan efisiensi penggunaan obat, serta memastikan ketersediaan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025