Manokwari merupakan kabupaten yang memiliki potensi sumber daya alam, salah satunya di sektor pertambangan. Namun, terdapat permasalahan mengenai apakah keberadaan sumber daya alam pada sektor ini membawa manfaat atau justru menjadi kutukan bagi pembangunan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena kutukan sumber daya alam pada sektor pertambangan di Manokwari. Penelitian ini menggunakan metode komparatif berdasarkan tingkat eksplanasinya untuk membandingkan indikator ketergantungan sumber daya alam dengan tingkat pembangunan berkelanjutan. Analisis dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu indeks komposit dan overlay. Hasil penelitian menunjukkan nilai Natural Resource Dependence Index (NRDI) sektor pertambangan sebesar 0,0107 dan Regional Sustainable Development Index (RSDI) sebesar 0,4477. Nilai NRDI yang lebih kecil dibandingkan dengan RSDI mengindikasikan bahwa tidak terdapat fenomena kutukan sumber daya alam di Manokwari, sehingga sektor ini berpotensi menjadi berkah. Meskipun sektor pertambangan di Manokwari bukan merupakan sektor unggulan, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai Location Quotient yang berada di bawah 1. Namun, sektor ini memberikan kontribusi kecil dengan pertumbuhan yang cepat dan daya saing terhadap sektor lain. Hal ini diperkuat oleh hasil analisis shift-share dan tipologi Klassen.
Copyrights © 2024