Fenomena dikotomi antara kerelawanan dan profesionalisme dalam dunia pendidikan memunculkan perdebatan mengenai peran, kompetensi, dan keberlanjutan layanan pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika hubungan antara relawan pendidikan dan tenaga profesional dalam konteks distribusi, kualitas, dan akuntabilitas pendidikan nasional. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan, data dikumpulkan dari buku, jurnal, dokumen resmi, dan laporan penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerelawanan muncul dari semangat altruistik untuk menjawab kesenjangan pendidikan, terutama di daerah 3T, sementara profesionalisme menekankan pada standar mutu, kualifikasi, dan jaminan kesejahteraan. Ketegangan muncul ketika relawan dianggap sebagai solusi darurat atau “pengganti murah”, sementara profesional terjebak dalam birokrasi dan kehilangan idealisme. Namun, keduanya dapat saling melengkapi jika didukung kebijakan yang mendorong kolaborasi, pelatihan berkelanjutan, dan sistem penghargaan yang adil. Oleh karena itu, titik temu antara keduanya penting untuk membangun ekosistem pendidikan yang partisipatif, inklusif, dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025