Krisis identitas, kemiskinan spiritual, dan degradasi moral menjadi tantangan serius bagi remaja Muslim di era digital, yang belum sepenuhnya terjawab oleh sistem pendidikan formal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran Mohammad Iqbal tentang khudi sebagai strategi pembentukan karakter spiritual-emansipatoris bagi remaja Muslim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dalam studi kepustakaan, data dikumpulkan dari 25 literatur primer dan sekunder, dan dianalisis melalui content analysis serta pendekatan hermeneutika filosofis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa khudi mencakup lima nilai utama: kesadaran Ilahiyah, kebebasan dan tanggung jawab, kemandirian spiritual, dinamika moral dan ijtihad, serta etika sosial. Konsep ini membentuk pribadi yang transformatif dan berintegritas spiritual. Temuan ini menunjukkan bahwa khudi relevan sebagai pendekatan pedagogis alternatif dalam merespons krisis karakter generasi muda, melampaui pendekatan normatif yang cenderung formalistik. Integrasi nilai-nilai khudi ke dalam kurikulum pendidikan Islam dapat menjadi strategi efektif dalam membentuk remaja yang sadar diri, tangguh secara spiritual, dan bertanggung jawab secara sosial
Copyrights © 2025