Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research)
Vol. 37 No. 2 (2014)

DISABILITAS PADA LANJUT USIA MENURUT STATUS GIZI, ANEMIA DAN KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI

Sri Muljati (Unknown)
Agus Triwinarto (Unknown)
Yudi Kristanto (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Apr 2015

Abstract

ABSTRACTIt is estimated that Indonesian elderly population will increase to 10.14 percent of the total population in year of 2020 and 16.19 percent in 2030. The consequence of elderly (60 years old or above) will add more burden to government on health care program for this group. As the population grows older, the risk of disability and burden of desease in the population is increasing, therefore government should allocate more fund for health care. The objective this study is to assess association between nutritional status and anemia on elderly after controlled by age, sex, education, occupation, by multiple logistic regression test. The result showed that based on six models, elderly group age ≥70 years old had twice risk, elderly with malnutrition had 1.3 to 1.5 times risk, while the anemic elderly had 1.3-1.6 times risk to have physical disabilities of cognitive domain, mobility domain, personal care, friendship care, daily activities as well as participation. On the other hand, obese elderly had risk of 1,4 to experience disability in mobility domain. One of ways to prevent disability of elderly group is through improvement of nutritional status focusing on controlling of anemia, underweight and obesity.Keyword: disability, anemia, underweight, elderly ageABSTRAKSalah satu tantangan kependudukan di Indonesia yaitu meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) yang pada tahun 2010 berjumlah 18,037 juta jiwa (7,59%). Diperkirakan pada tahun 2020 menjadi 10,14 persen dan pada tahun 2030 mencapai 16,19 persen dari total penduduk. Bertambahnya jumlah penduduk lansia mengakibatkan meningkatnya kebutuhan program kesehatan bagi lanjut usia. Konsekuensi tingginya prevalensi berbagai penyakit yang menjadi determinan terhadap disabilitas pada lansia dan masih tingginya prevalensi masalah gangguan gizi pada lansia memerlukan biaya tinggi untuk pemeliharaan kesehatan. Tulisan ini mengkaji hubungan antara status gizi, anemi terhadap disabilitas pada lansia setelah dikontrol oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan melalui pemodelan dengan uji regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan bahwa berdasarkan enam pemodelan yang dihasilkan, lansia yang berusia ≥70 tahun memiliki risiko dua kali, lansia dengan status gizi kurus memiliki resiko 1,3 hingga 1,5 kali, lansia dengan anemia memiliki risiko 1,3 hingga 1,6 kali untuk mengalami disabilitas baik terhadap domain kognitif, mobilitas, perawatan diri, memelihara persahabatan, mengerjakan pekerjaan sehari-hari maupun partisipasi. Sedangkan lanjut usia dengan status gizi obesitas memiliki risiko 1,4 kali untuk mengalami disabilitas dalam domain mobilitas. Maka salah satu upaya untuk mencegah disabilitas pada lansia dapat dilakukan melalui perbaikan gizi pada lansia dengan prioritas mengatasi anemia, kurang gizi (underweight) dan obesitas. [Penel Gizi Makan 2014, 37(2): 87-100]Kata kunci: disabilitas, anemi, kurang gizi (underweight), lanjut usia (lansia)

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

pgm

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health Social Sciences

Description

Focus and Scope Penelitian Gizi dan Makanan is a journal developed to disseminate and discuss the scientific literature and other research on the development of health in the field of food and nutrition. This journal is intended as a medium for communication among stake holders on health research ...