Permasalahan manajemen risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium kimia, di mana paparan bahaya seperti iritasi kimia, sengatan listrik, ledakan, dan jatuh dari ketinggian secara kolektif menyumbang insiden kecelakaan berdasarkan data historis dan observasi lapangan. Kasus-kasus ini dominan terjadi akibat prosedur kerja yang tidak sesuai standar, pengelolaan limbah kimia yang tidak optimal, serta kurangnya kompetensi operator dalam menerapkan protokol keselamatan. Kebaruan penelitian terletak pada penerapan metode Bowtie secara komprehensif untuk memetakan penyebab, konsekuensi, dan kontrol risiko spesifik di laboratorium kimia, yang belum banyak dieksplorasi dalam konteks serupa. Tujuan penelitian adalah menganalisis risiko K3 menggunakan metode Bowtie serta merumuskan langkah mitigasi efektif. Metode penelitian mencakup identifikasi bahaya melalui observasi dan wawancara, analisis risiko dengan matriks probabilitas-dampak, serta pembuatan diagram Bowtie untuk mengevaluasi faktor pemicu dan sistem pengendalian. Hasil penelitian mengungkap 33 risiko tinggi dan 3 risiko ekstrem, yakni kerusakan instrumen akibat ledakan UPS (Uninterruptible Power Supply), jatuh dari ketinggian saat sampling emisi, dan paparan limbah berbahaya. Penyebab utamanya meliputi ketidakpatuhan pemeriksaan listrik, penyimpanan limbah tidak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), dan kurangnya kompetensi operator. Rekomendasi mitigasi meliputi pemasangan grounding listrik, penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap dengan fall arrest system, pelatihan K3, dan pemisahan limbah kimia berbasis SOP. Simpulan penelitian menegaskan bahwa metode Bowtie efektif dalam mengidentifikasi hubungan kausal risiko dan mendesain kontrol preventif-korektif.
Copyrights © 2025