Imersifnya teknologi dan dinamika kondisi ekonomi menuntut individu secara mandiri mengembangkan perjalanan karirnya. Perilaku proaktif sebagai agen utama individu mutlak diperlukan untuk tetap bertahan pada lautan perubahan karir yang tidak dapat diprediksi. Umumnya perilaku proaktif ditandai dengan adanya gebrakan menantang status quo secara inisiatif merubah keadaan saat ini dan bersifat futuristik. Namun mengaktivasi perilaku proaktif karir ini masih menjadi misteri, oleh karena itu penting dilakukan eksplorasi keterkaitan faktor individu maupun sosio-kontenstual sebagai katalisator perilaku proaktif karir seseorang. Tinjauan ini mengeksplorasi dari beragam kerangka teoritis termasuk kedudukan perilaku proaktif karir sebagai mediator, dengan tujuan dilakukan perilaku tersebut dari berbagai literasi yang di ekstraksi melalui metode Prisma. Temuan penelitian menunjukkan bahwa adanya komplektisitas dari faktor pribadi seperti kemampuan beradaptasi, persepsi kelayakan kerja, ketahanan karir dengan faktor kontekstual dukungan organisasi, pembinaan dari supervisor dan budaya sebagai aktivasi perilaku proaktif karir. Tidak terlepas dari aktivasi perilaku, temuan ini juga mengungkapkan adanya alasan hasil yang ingin dicapai oleh individu sebagai tujuan perilaku proaktif. Temuan ini menegaskan bahwa kesenjangan aksi reaksi perilaku proaktif karir dipengaruhi banyak hal termasuk dari tahapan karir serta organisasi tempat individu menavigasi karirnya.
Copyrights © 2025