Quarter life crisis didefinisikan sebagai masa krisis yang dialami oleh usia 20 tahunan yang ditandai dengan sebuah respon terhadap ketidakstabilan yang luar biasa. Mahasiswa adalah salah satu yang terkena dampak quarter life crisis, karena pada saat ini selain dalam usia tersebut, mahasiswa juga harus bertanggung jawab terhadap perkembangan dirinya sendiri. self efficacy dapat memberikan individu kepercayaan dalam menghadapi kehidupan serta dapat memberi motivasi pada dirinya sendiri. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 216 responden yang diawal menggunakan teknik total sampling. Analisis yang digunakan adalah uji Chi Square. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner self efficacy dan quarter life qrisis yang telah dipastikan validitas dan reabilitasnya. Peneliti menemukan gambaran self efficacy terbanyak ialah self efficacy rendah yang berjumlah 112 (51,9%) responden dan pada gambaran quarter life crisis pada mahasiswa tahun akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Riau sebagian besar mengalami quarter life crisis yaitu sebanyak 127 (58,8%) responden. Hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square didapatkan p value kecil dari alpha (0,000<0,05) menunjukan adanya hubungan signifikan antara self efficacy dengan quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. self efficacy rendah dapat mengalami quarter life crisis, begitu juga sebaliknya.
Copyrights © 2025