Penelitian ini dilatar belakangi pada permasalahan masyarakat dalam mengelola kawasan pesisir. Di Desa Sinaka, terdapat lokasi tangkap tradisional yang hanya boleh dimanfaatkan oleh penduduk setempat. Namun, kehadiran kapal asing seperti kapal pukat cincin dari Pesisir menyebabkan hasil tangkapan di kawasan tersebut menurun. Selain itu, masuknya pendatang yang menggunakan putas atau bom dalam penangkapan ikan juga berdampak buruk pada ekosistem pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi kearifan lokal di Desa Sinaka. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengambilan informan melalui snowball sampling. Informan utama dalam penelitian ini meliputi masyarakat setempat, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai, kepala desa, serta kepala dusun dari delapan dusun di Desa Sinaka, yaitu Koriatbuah, Boriai, Kosai Baru, Sinaka, Matotonan, Mangka Baga, Mabolak, dan Kosai Bagatsagai. Data dikumpulkan melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sinaka masih menerapkan kearifan lokal dalam mengelola kawasan pesisir, misalnya dengan menggunakan alat tangkap tradisional seperti mata pancing dan perahu demi menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, dukungan pemerintah juga sangat bermanfaat bagi para nelayan, terutama melalui bantuan perahu untuk masing-masing nelayan.
Copyrights © 2025