Hellenisme merupakan periode sejarah yang berpengaruh besar terhadap perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, berlangsung dari wafatnya Alexander Agung (323 SM) hingga awal Kekaisaran Romawi. Periode ini tidak hanya mencerminkan penyebaran budaya Yunani ke berbagai wilayah, tetapi juga menghasilkan asimilasi budaya yang kompleks dengan tradisi lokal, menciptakan identitas baru dalam pemikiran dan ilmu pengetahuan. Dalam ranah filsafat, muncul berbagai aliran seperti Stoisisme, Epikureanisme, dan Skeptisisme yang berusaha menjawab tantangan eksistensial manusia serta menawarkan panduan etis dalam menjalani kehidupan. Para filsuf Hellenistik menekankan hubungan antara teori dan praktik, menghadirkan pemikiran yang aplikatif bagi masyarakat. Selain itu, Hellenisme juga memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dengan kemunculan berbagai inovasi dalam matematika, astronomi, dan kedokteran. Tokoh-tokoh seperti Euclid, Archimedes, dan Hippocrates berkontribusi dalam membentuk dasar keilmuan modern melalui pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis observasi serta eksperimen. Pergeseran dari pemikiran filosofis spekulatif ke metode ilmiah yang lebih empiris menandai awal perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berlanjut hingga saat ini. Dengan demikian, Hellenisme bukan sekadar fase sejarah, tetapi juga fondasi penting bagi evolusi pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan di dunia Barat dan sekitarnya.
Copyrights © 2025