Kecamatan Turi, dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak ini menghadapi tantangan signifikan dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan emosional. Stigma sosial menghambat akses mereka ke pendidikan, meningkatkan diskriminasi, serta mengurangi rasa percaya diri. Dalam aspek kesehatan, keterbatasan layanan menyebabkan mereka rentan terhadap masalah fisik dan mental. Tekanan emosional juga muncul akibat ketidakstabilan keluarga dan sosial. Keamanan dan lingkungan tempat tinggal anak-anak tersebut juga menjadi perhatian penting, mengingat tingginya risiko kekerasan dan eksploitasi. Solusi yang diusulkan meliputi penghapusan stigma sosial, peningkatan akses layanan kesehatan dan pendidikan, serta dukungan emosional. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, sehingga anak-anak dari hubungan di luar nikah dapat berkembang secara optimal.
Copyrights © 2025