Program ANBK yang salah satu aspeknya adalah AKM Literasi Membaca, diadakan setahun sekali untuk mengukur tingkat literasi peserta siswa. Melalui program ini siswa sekolah dasar diukur aspek kognitifnya. Salah satu cara melihat kemampuan berpikir kritis siswa di sekolah dasar yaitu saat menjawab soal AKM Literasi Membaca yang dikerjakan secara daring. Kemampuan siswa dalam berpikir kritis sangat diperlukan dalam menjawab soal-soal AKM Literasi membaca yang memakai level HOTS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan siswa peserta ANBK dalam menyelesaikan soal AKM terutama pada Literasi Membaca dan bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa berperan dalam menyelesaikan soal AKM Literasi. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan tiga teknik utama: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman, yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SD yang menjadi peserta ANBK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas 5 masih tergolong rendah. 10 siswa tergolong sangat rendah, 11 siswa tergolong rendah dan hanya 2 siswa yang tergolong sedang. Guru dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan sering memberi siswa soal literasi berbasis HOTS dan melatih kesiapan siswa dengan melakukan simulasi AKM Literasi.
Copyrights © 2025