Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan hasil belajar keterampilan berpikir kritis siswa antara model pembelajaran Mind Mapping dan Student Facilitator and Explaining pada mata pelajaran Geografi, khususnya materi Dinamika Atmosfer, di kelas X IPS SMAN 63 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan total populasi 70 siswa, terdiri dari 35 siswa di setiap kelompok eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui tes yang diberikan setelah siswa menerima perlakuan sesuai model pembelajaran. Analisis menggunakan uji independent t-test menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kedua model pembelajaran (p = 0,001 < 0,05), sehingga hipotesis penelitian (H1) diterima. Rata-rata nilai kelas dengan model Student Facilitator and Explaining adalah 90, lebih tinggi dibandingkan kelas dengan model Mind Mapping yang memperoleh rata-rata nilai 88. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Student Facilitator and Explaining lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan model Mind Mapping. Temuan ini memberikan implikasi bagi guru untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif dalam mendukung pencapaian hasil belajar siswa.
Copyrights © 2025