The spread of terrorism and radicalism is carried out in new ways through digital technology media such as the internet. One of the most used virtual social relations spaces in the world is social media. Based on data, until 2020, active social media users in the world reach 3.5 billion people, while in Indonesia, it reaches 132 million people. This research is focused on exploring the counter-narrative of terrorism and radicalism carried out by the West Java Regional Peaceful World Maya Ambassador through the @dutadamaijabar Instagram account. The research was conducted with a qualitative approach through framing analysis. The Gamson and Modigliani models were selected to describe the media packaging kits produced by @dutadamaijabar. Data collection was carried out through observation, interviews, documentation techniques, and literature study. The results of the study concluded that the counter-narrative orientation of terrorism and radicalism @dutadamaijabar includes two forms, namely online and offline. The content production process involves three main areas, namely the blogger team, DKV, and IT. The core frame is built on three main issues, namely the nationalism-oriented narrative, a narrative of peace based on religious moderation, and a humanitarian narrative by reinforcing tolerance. Meanwhile, condensing symbols are formed by linking text, video, audio, images, and other forms by the counter-narrative core framing. Framing of media content is carried out by following the framework of framing devices and reasoning devices. Research has implications for the process of mapping and producing social media content in the context of counter-narrative terrorism and radicalism in cyberspace. Penyebaran paham terorisme dan radikalisme dilakukan dengan cara baru melalui medium teknologi digital seperti internet. Salah satu ruang relasi sosial virtual yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di dunia adalah media sosial. Berdasarkan data, sampai tahun 2020 pengguna aktif media sosial di dunia mencapai angka 3,5 milyar orang, sementara di Indonesia mencapai 132 juta orang. Penelitian ini difokuskan untuk menggali kontra narasi terorisme dan radikalisme yang dilakukan oleh Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Barat melalui akun Instagram @dutadamaijabar. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui analisis framing. Model Gamson dan Modigliani dipilih untuk menguraikan perangkat-perangkat pengemasan media yang diproduksi oleh @dutadamaijabar. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, teknik dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa orientasi kontra narasi terorisme dan radikalisme @dutadamaijabar meliputi dua bentuk yakni secara online dan ofline. Proses produksi konten melibatkan tiga bidang utama yakni tim bloger, DKV dan IT. Core frame dibangun dalam tiga isu utama, yakni narasi kebangsaan yang berorientasi nasionalisme; narasi perdamaian yang berlandaskan moderasi beragama; dan narasi kemanusiaan dengan memperkuat sikap toleran. Sementara itu, condensing symbol dibentuk dengan mempertautkan teks, video, audio, image, dan bentuk lainnya yang sesuai dengan core framing kontra narasi. Pembingkaian konten media ini dilakukan dengan mengikuti kerangka framing devices dan reasoning devices. Penelitian berimplikasi dalam proses pemetaan dan produksi konten media sosial dalam rangka kontra narasi terorisme dan radikalisme di dunia maya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020