Budaya membaca di kalangan remaja mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya penggunaan media digital yang lebih bersifat hiburan. Minimnya akses terhadap bahan bacaan yang menarik dan keterbatasan sarana perpustakaan konvensional menjadi tantangan dalam meningkatkan minat baca. Penelitian ini bertujuan untuk merevitalisasi budaya membaca remaja melalui implementasi perpustakaan digital berbasis komunitas. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), yang melibatkan remaja, pendidik, serta komunitas literasi dalam pengembangan dan optimalisasi perpustakaan digital. Data dikumpulkan melalui survei, wawancara, dan observasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam frekuensi membaca, dari rata-rata 1,2 kali per minggu menjadi 4,5 kali per minggu, serta peningkatan durasi membaca dari 15 menit menjadi 45 menit per sesi. Selain itu, partisipasi aktif dalam komunitas literasi juga meningkat, menunjukkan efektivitas program ini dalam membangun lingkungan belajar yang lebih inklusif dan menarik bagi remaja. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa perpustakaan digital berbasis komunitas dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan minat baca remaja. Implikasi dari temuan ini memberikan wawasan bagi pengembangan model literasi digital yang lebih luas dan dapat diadaptasi di berbagai komunitas lain.
Copyrights © 2024