Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi ketidaksetaraan sosial dalam film Bumi Manusia yang diadaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer. Film ini menggambarkan kehidupan masyarakat Hindia Belanda pada awal abad ke-20, di mana ketimpangan sosial dan diskriminasi rasial sangat kuat mewarnai struktur masyarakat. Melalui pendekatan kualitatif dan metode analisis semiotik, penelitian ini mengidentifikasi simbol, dialog, serta interaksi antar tokoh yang mencerminkan ketidaksetaraan antara kaum pribumi, kaum Indo, dan bangsa Eropa. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini secara jelas menyoroti ketidakadilan dalam pendidikan, hukum, dan status sosial, serta perjuangan tokoh utama, Minke, dalam menghadapi sistem kolonial yang menindas. Film Bumi Manusia tidak hanya menyajikan kisah cinta dan perjuangan pribadi, tetapi juga menjadi cerminan kritik sosial terhadap ketimpangan yang terjadi pada masa penjajahan.
Copyrights © 2025