Persalinan prematur terjadi saat usia kehamilan berada di rentang 20 hingga 37 minggu. Masalah utama dalam persalinan prematur adalah meningkatnya risiko kesehatan dan kematian bayi seiring dengan penurunan usia kehamilan. Penyebab terjadinya faktor jarak kehamilan, ketuban pecah dini, preeklamsia dan faktor lain seperti usia ibu, paritas, pekerjaan, pendidikan, penyakit menahun, riwayat abortus, plasenta previa dan riwayat prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak kehamilan, ketuban pecah dini, dan preeklamsia dengan Persalinan Prematur di RSUD Kota Prabumulih. Metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih tahun 2023 bulan Januari-Desember tahun 2023 sebanyak 1117. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 92 responden, analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistic chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 92 responden yang mengalami persalinan prematur sebanyak 12 (13%) dan yang tidak mengalami persalinan prematur sebanyak 80 (87%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square diketahui bahwa ada hubungan jarak kehamilan (p value = 0,011), ketuban pecah dini (p value = 0,002), dan preeklamsia (p value = 0,015) dengan Persalinan Prematur di RSUD Prabumulih. Kesimpulan ada hubungan Jarak Kehamilan, Ketuban Pecah Dini, dan Preeklamsi dengan Persalinan Prematur di RSUD Prabumulih. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan Pustaka bagi mahasiswa dan selalu berikan informasi kepada masyarakat mengenai persalinan prematur serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencegah komplikasi dari persalinan prematur.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024