Tuberkulosis saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, baik di Indonesia maupun secara internasional. Oleh karena itu, diperlukan manajemen pengelolaan obat yang baik. Pengelolaan logistik program TBC merupakan salah satu unsur terpenting dalam keberhasilan Program Penanggulangan TBC, sehingga diperlukan jaminan ketersediaan logistik di seluruh pelayanan kesehatan dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional dan desain studi deskriptif. Data dikumpulkan melalui pengisian lembar ceklist berdasarkan pengamatan dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) tahun 2023-2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan obat program tuberkulosis di Puskesmas Beru-Beru, yang meliputi perencanaan, adalah 87,5% sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan 12,5% tidak sesuai. Permintaan obat menunjukkan 66,6% sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan 33,4% tidak sesuai, terutama pada poin yang mengharuskan adanya jadwal permintaan obat yang tetap. Penerimaan obat tercatat 100% sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penyimpanan obat menunjukkan 90,9% sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan 9,1% tidak sesuai pada poin ke-8, sementara pendistribusian obat tercatat 100% sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Copyrights © 2024