Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keseimbangan antara akurasi dan sensitivitas budaya dalam penerjemahan, dengan fokus pada masyarakat multibahasa. Akurasi memastikan bahwa pesan dalam teks sumber disampaikan secara tepat tanpa kehilangan makna, sedangkan sensitivitas budaya mendukung keberterimaan dan relevansi pesan dalam konteks budaya bahasa target. Metode yang digunakan adalah studi literatur, dengan menganalisis berbagai literatur dari jurnal terkemuka, buku, dan laporan penelitian terkait penerjemahan lintas budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketegangan antara kebutuhan untuk mempertahankan akurasi dan tuntutan untuk menjaga sensitivitas budaya, terutama dalam penerjemahan teks yang memiliki nilai budaya tinggi. Strategi penerjemahan seperti adaptasi budaya, penggunaan anotasi, dan pendekatan kolaboratif dengan pakar budaya diidentifikasi sebagai solusi untuk mengatasi dilema ini. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam penerjemahan, di mana kedua aspek ini perlu dipadukan untuk menghasilkan terjemahan yang efektif dan bermakna. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman teoretis dan praktis tentang bagaimana penerjemahan dapat mendukung komunikasi lintas budaya yang harmonis. Saran diberikan kepada praktisi dan akademisi untuk terus mengembangkan strategi penerjemahan yang mampu menjawab tantangan di era globalisasi dan masyarakat multibahasa.
Copyrights © 2024