Studi literatur ini menganalisis secara sistematis 20 penelitian tentang pemodelan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia untuk mengevaluasi efektivitas berbagai metode kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa regresi data panel (35% studi) unggul dalam analisis faktor makro dengan R² >90%, namun kurang mampu menangkap variasi spasial yang justru efektif diakomodasi oleh pemodelan spasial seperti Geographically Weighted Regression (30% studi), khususnya di wilayah dengan disparitas tinggi seperti Jawa dan Sumatera. Temuan mengidentifikasi konsistensi pengaruh negatif upah minimum (elastisitas -0.32 hingga -0.45) dan pendidikan terhadap TPT, serta signifikansi efek spillover spasial (ρ=0.34–0.52). Studi ini mengungkap kesenjangan penelitian di wilayah timur Indonesia (Sulawesi, Papua) dan kurangnya pemanfaatan model hybrid, sekaligus merekomendasikan pendekatan kebijakan yang spesifik-lokasi dan penguatan sistem data spasial untuk analisis yang lebih komprehensif di masa depan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025