Penelitian ini mengkaji penafsiran ayat-ayat al-Qur'an tentang kehidupan luar angkasa melalui pendekatan komparatif antara Tafsir al-Jawāhir karya Tanthawi Jauhari dan Tafsir Ilmi Kementerian Agama (Kemenag) RI. Fokus penelitian adalah analisis terhadap metode, perspektif, dan implikasi kedua tafsir dalam menafsirkan ayat-ayat kauniyah terkait eksistensi makhluk di luar bumi, khususnya QS. ar-Ra’d: 15, an-Nahl: 49, asy-Syūrā: 29, dan at-Talāq: 12. Metode yang digunakan adalah library research dengan pendekatan komparatif (muqāran), menggabungkan analisis teks tafsir dan konteks perkembangan sains modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tanthawi Jauhari cenderung progresif dan spekulatif, mengaitkan ayat-ayat dengan teori astronomi klasik-modern serta membuka kemungkinan adanya makhluk cerdas di luar bumi. Sementara itu, Tafsir Ilmi Kemenag lebih hati-hati, menekankan keselarasan ayat dengan temuan ilmiah tanpa klaim pasti tentang kehidupan ekstraterestrial. Perbedaan utama terletak pada keberanian Tanthawi dalam mengintegrasikan sains dan spiritualitas, sedangkan Kemenag menjaga keseimbangan antara wahyu dan kehati-hatian ilmiah. Kedua tafsir sepakat bahwa al-Qur'an mendorong eksplorasi alam semesta sebagai bukti kebesaran Allah.
Copyrights © 2025