Penanganan pencegahan pelanggaran anak melakukan tindakan penganiayaan atau kekerasan perlu diedukasi sejak dini dalam pengaturan emosi dan dukungan sosial Kesulitan pada fungsi eksekutif pada kemampuan berpikir siswa lebih rendah jika diintervensi dengan pengasuhan positif saat anak usia pra sekolah dan siswa mampu mengontrol perilaku negatif. Tujuan penelitian ini melihat kesiapan pendidik untuk mencegah perlakuan salah terhadap sikap agresif siswa dengan praktik behavior reflection. Metode penelitian ini merupakan deskripsi kualitatif dengan menggambarkan praktik intervensi pencegahan dalam menghindari perilaku agresif yang merupakan gejala kasus pelanggaran dan hak anak dengan survei kepada 62 responden Mahasiswa RPL Universitas Ivet Semarang Jawa Tengah. Teknik analisis data dengan menggunakan angket tertutup melalui media google form yang direduksi data perilaku agresif siswa yang muncul melalui pengamatan pendidik, dan data disajikan dalam bentuk tabel untuk menarik kesimpulan tentang perilaku agresif siswa. Berdasarkan hasil angket 62 responden hampir keseluruhan anak yang menunjukkan gejala agresif kurang dari 5 anak, dalam hal ini pendekatan yang dilakukan oleh pendidik PAUD baik dari jenis layanan TK/RA, KB, pos PAUD sudah cukup baik karena pendidik melakukan pendekatan personal pada anak dengan pertanyaan tematik dan sesi refleksi diakhir kegiatan. Dari 98,4 % dari 62 pendidik membimbing perilaku siswa dengan cara pendekatan secara personal sehingga dalam hal ini menunjukkan siswa mendapatkan perlakuan positif dari pendidik dengan membimbing siswa sesuai tumbuh kembangnya. Penelitian ini dapat menerapkan tindakan secara personal dari pendidik untuk membimbing perilaku pada siswa sesuai tumbuh dan perkembangannya. Dengan intervensi sedini mungkin dalam pengasuhan positif terkait regulasi emosi anak akan perilaku agresif dapat mengurangi resiko pelanggaran hak anak.
Copyrights © 2025