Bullying terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah merupakan masalah serius yang mempengaruhi perkembangan akademik, sosial, dan psikologis mereka. Guru sebagai ujung tombak pendidikan memegang peran kunci dalam menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan aman. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran guru dalam mencegah bullying terhadap ABK. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan metode studi literatur berbagai sumber tertulis (artikel jurnal ilmiah, buku referensi, laporan penelitian, dan dokumen kebijakan). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan diagram PRISMA untuk menganalisis 1.248 artikel dengan basis data dari google scholar. Teknik analisis data menggunakan analisis tematik (thematic analysis) dengan mengadopsi model Braun & Clarke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pencegahan bullying meliputi tiga aspek utama, adalah pendidikan karakter, manajemen kelas, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan sebagai agen perubahan tentang kebijakan anti-bullying di sekolah. Tantangan utamanya yaitu kurangnya pelatihan guru, keterbatasan sumber daya, dan resistensi sosial. Solusi yang direkomendasikan mencakup pelatihan guru berbasis inklusi, penguatan sistem pelaporan bullying, dan program pendampingan sebaya. Dapat disimpulkan bahwa efektivitas pencegahan bullying bergantung pada komitmen guru, dukungan kebijakan sekolah, dan kesadaran kolektif warga sekolah. Implikasi penelitian ini dapat menjadi acuan bagi praktisi pendidikan dalam mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk melindungi ABK dari bullying.
Copyrights © 2025