Prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut adalah 25,9 persen. Secara keseluruhan kemampuan untuk mendapatkan pelayanan medis khususnya dari tenaga kesehatan gigi sebesar 8,1 persen EMD (Exact Match Domain). Ditemukan EMD meningkat pada kelompok umur 45-54 tahun dari 10,6 dibanding umur 12 tahun yaitu 7,0. Kelompok usia 45 sampai 67 tahun mengalami kehilangan gigi sebanyak 25,3%. Hilangnya gigi kelompok lanjut usia (selanjutnya disebut lansia) tersebut belum direspon oleh masyarakat dengan penggunaan gigi tiruan. Dari 25,3% lansia yang kehilangan gigi baru 7.1% yang memakai gigi tiruan. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh gangguan konsep diri terhadap sikap lansia dengan pemasangan gigi palsu pada lansia di Praktek Subarni, Amd.KG Desa Matang Sagoe Kabupaten Bireuen. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Waktu penelitian di mulai dari tanggal 9 Maret 2022 sampai dengan September 2022. Populasi adalah seluruh lansia yang datang ke Praktek Subarni, AM.KG Desa Matang Sagoe Kabupaten Bireuen, sampel diambil secara accidental sampling sebanyak 30 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki konsep diri yang tidak terganggu di Praktek Subarni Amd. KG Desa Matang Sagoe Kabupaten Bireuen. Mayoritas responden memiliki sikap positif tentang pemasangan gigi palsu di Praktek Subarni Amd. KG Desa Matang Sagoe Kabupaten BireuenBerdasarkan hasil penelitian, menunjukkan Dari hasil uji crosstab dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) hasil perhitungan menunjukkan nilai p value (0,026) < α (0,005) berarti Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan pemasangan gigi palsu di Praktek Subarni Amd. KG Desa Matang Sagoe Kabupaten Bireuen.
Copyrights © 2024