Sindrom metabolik merupakan sekumpulan kelainan metabolik yang kompleks dan berkaitan dengan terjadinya dislipidemia yang ditandai dengan adanya perubahan profil lipid yang abnormal meliputi peningkatan kadar trigliserida, kadar low-density lipoprotein (LDL) dan rendahnya kadar high-density lipoprotein (HDL). Ekstrak biji durian mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, fenolik dan triterpenoid yang berpotensi dalam memperbaiki profil lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati ekstrak biji durian dalam perbaikan profil lipid. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium desain pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Sebanyak 30 ekor tikus jantan galur Wistar usia 8 minggu, berat 150-200 g dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok kontrol normal (NG) yaitu tikus yang diberi pakan standar, sedangkan 5 kelompok ainnya dibuat model sindrom metabolik dengan diberi diet High Fat High Fructose (HFHFr) 14 hari dan induksi Streptozotocin (STZ)-Nicotinamide (NA), meliputi kelompok kontrol negatif (NC), yang diberi aquades, dan kelompok kontrol positif (PC), yang diberi simvastatin 0,9 mg/kgBB. Kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan 1 (TG1), kelompok perlakuan 2 (TG2), dan kelompo perlakuan 3 (TG3), diberikan ekstrak biji durian dosis 100, 200, dan 300 mg/kgBB selama 21 hari. Data dianalisis menggunakan Paired T-test dan One-way ANOVA, dengan signifikansi p<0,05. Hasil menunjukkan setelah 21 hari pemberian ekstrak biji durian terjadi penurunan kadar trigliserida dan LDL serta peningkatan kadar HDL yang signifikan (p<0,05), yang mana perubahan terbesar terjadi pada kelompok dosis 300 mg/kgBB dengan trigliserida sebesar -38,24 ± 6,45 mg/dl, LDL -45,67 ± 2,71 mg/dl dan HDL 54,22 ± 2,72 mg/dl. Pemberian ekstrak biji durian dapat memperbaiki profil lipid pada sindrom metabolik dengan dosis terbaik yaitu 300 mg/kgBB.
Copyrights © 2025