Anemia merupakan masalah gizi yang perlu mendapat perhatian dan menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang dapat di alami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil, sampai usia lanjut. Anemia disebabkan oleh berbagai hal antara lain defisiensi zat besi, defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, faktor bawaan dan pendarahan. World Health Organization memperkirakan bahwa 40% wanita hamil di seluruh dunia menderita anemia pada tahun 2022. Sekitar 32 juta ibu hamil menderita anemia secara global, dengan persentase 27% pada regio Asia Tenggara. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia defisiensi besi (ADB) pada ibu hamil di Indonesia adalah 48,9%, dimana terdapat peningkatan 11,8% jika dibandingkan dengan tahun 2013.9. Keadaan ini menunjukkan bahwa prevalensi anemia di Indonesia cukup tinggi, menunjukkan angka yang mendekati masalah kesehatan masyarakat yang serius, dengan prevalensi anemia melebihi 40%. Provinsi Lampung juga tidak terlepas dari masalah anemia pada ibu hamil. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, prevalensi anemia pada ibu hamil di provinsi tersebut masih cukup tinggi. Pada tahun 2019, prevalensi anemia mencapai 9,06% dan mengalami peningkatan menjadi 9,10% pada tahun 2020. Studi Pendahuluan pada ibu hamil di Kota Metro tahun 2019, dari 138 Ibu hamil, meliputi 46 orang berada pada kelompok mengalami anemia. Hasil penyuluhan yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai pretest terendah dengan rata rata nilai = 51,1. Sedangkan nilai postest terendah dengan nilai rata-rata 73,3 . Sedang rata-rata kenaikan nilai dari pretest ke postest sebesar 22,2.
Copyrights © 2024