Permintaan tomat (Solanum lycopersicum L.) yang terus meningkat di pasar domestik maupun ekspor menuntut adanya sistem penyortiran hasil panen yang lebih efisien, cepat, dan konsisten dalam menjaga kualitas produk. Metode penyortiran manual yang masih banyak digunakan oleh petani dan pelaku agribisnis, terutama di wilayah pedesaan, memiliki berbagai keterbatasan, seperti ketidakkonsistenan hasil, tingginya waktu proses, dan potensi kerusakan produk akibat kesalahan manusia. Oleh karena itu, diperlukan inovasi berbasis teknologi untuk mengoptimalkan proses penyortiran tomat secara terstandarisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses produksi pascapanen melalui penerapan sistem otomasi yang tepat guna. Metode yang digunakan meliputi survei kebutuhan mitra petani tomat untuk mengidentifikasi permasalahan dan spesifikasi teknis yang dibutuhkan dalam proses penyortiran. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, dikembangkan desain sistem penyortiran otomatis berbasis elektropneumatik yang terdiri dari aktuator pneumatik, sensor warna RGB untuk klasifikasi tingkat kematangan. Hasil pengujian awal menunjukkan bahwa sistem yang diusulkan mampu mengklasifikasikan tomat berdasarkan tingkat kematangan secara lebih cepat dan akurat dibandingkan metode manual. Selain itu, sistem ini mampu mengurangi potensi kerusakan fisik pada produk, serta meningkatkan efisiensi kerja dan output penyortiran. Implementasi sistem otomasi ini berpotensi meningkatkan daya saing produk hortikultura dan memberikan nilai tambah bagi petani di daerah pedesaan melalui proses penyortiran yang lebih modern, efisien, dan terstandar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024