Puasa Ramadhan merupakan ibadah penting bagi umat Muslim, namun menimbulkan tantangan bagi pasien hemodialisis yang memerlukan pengaturan cairan dan nutrisi secara ketat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perspektif medis dari perawat hemodialisa dan pandangan keagamaan dari ulama terkait pelaksanaan puasa pada pasien hemodialisis di Kabupaten Sumedang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif eksplanatif melalui wawancara mendalam terhadap perawat, ulama, dan pasien, serta kajian literatur untuk mendukung temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara medis, puasa dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti hipotensi dan hipoglikemia pada pasien hemodialisis. Sementara itu, ulama sepakat bahwa hemodialisis membatalkan puasa dan Islam memberikan keringanan (rukhsah) kepada pasien yang sakit. Edukasi yang komprehensif dan kolaborasi antara tenaga medis dan tokoh agama menjadi kunci dalam membantu pasien mengambil keputusan yang seimbang antara kesehatan dan kewajiban ibadah. Pendekatan holistik ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan spiritualitas pasien selama bulan Ramadhan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025