Aplikasi web telah menjadi bagian esensial dalam kehidupan digital masyarakat modern. Berdasarkan survei APJII 2023–2024, sebanyak 79,5% penduduk Indonesia atau sekitar 221,6 juta jiwa merupakan pengguna internet, sehingga menuntut layanan web yang cepat dan andal. Permasalahan yang muncul adalah beban server yang tidak merata, terutama saat terjadi lonjakan trafik, yang berdampak pada penurunan performa layanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja server web dengan menerapkan algoritma Weighted Least Connection (WLC) pada HAProxy, menggunakan skema bobot server 1:2, 1:3, 2:3, serta skema single server. Pengujian dilakukan pada dua instance virtual dengan spesifikasi berbeda di VirtualBox, menggunakan Apache JMeter untuk simulasi beban. Parameter yang diukur meliputi throughput, waktu respons, penggunaan CPU, tingkat kesalahan, dan ketersediaan sistem. Hasil pengujian menunjukkan bahwa skema WLC 1:2 menghasilkan performa terbaik dengan waktu respons 32,602 ms, throughput 122.080 request/s, dan tingkat kesalahan 30,51%, lebih efisien dibandingkan skema WLC 1:3. Tanpa load balancer, performa server menurun drastis dengan tingkat kesalahan mencapai 40%. Dengan demikian, skema WLC 1:2 terbukti lebih andal dan efisien dalam mendistribusikan beban, terutama pada kondisi trafik tinggi.
Copyrights © 2025