Kanker payudara merupakan keganasan yang umumnya berasal dari sel epitel duktus dan berkembang menjadi karsinoma duktal invasif. Data World Health Organization (WHO) 2022 menyebutkan angka kematian sebanyak 670.000 kasus dari total 2,3 juta perempuan dengan kanker payudara. Modalitas diagnostik untuk menegakkan diagnosis kanker payudara menggunakan metode pemeriksaan histopatologi. Selain itu, terdapat pemeriksaan imunohistokimia untuk menentukan subtipe molecular, prognosis dan terapinya. Ekspresi reseptor estrogen pada kanker payudara merupakan salah satu penanda untuk menentukan subtipe molekular yang berhubungan dengan terapi dan prognosis kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan ekspresi reseptor estrogen dengan derajat histopatologi pada pasien kanker payudara di Kota Ambon. Penelitian analitik kuantitatif ini menggunakan data sekunder dengan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan hasil tertinggi reseptor estrogen positif 23 orang (62,2%) dan derajat II yaitu 23 orang (62,2%). Hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,372 menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ekspresi reseptor estrogen dengan derajat histopatologi pada pasien kanker payudara di Kota Ambon.
Copyrights © 2025