Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KARAKTERISTIK KANKER KOLOREKTAL DI RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON TAHUN 2018 – 2021 Papilaya, Williams; Rahawarin, Halidah; Hataul, Is Ikhsan; Leiwakabessy, Winny; Nikijuluw, Helfi; Sinanu, Juliet
PAMERI Vol 6 No 1 (2024): PAMERI: Pattimura Medical Review
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pamerivol6issue1page21-31

Abstract

Colorectal cancer is a type of cancer that attacks the colon and rectum. Data from the Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) states that colorectal cancer contributes to the death rate in the world 567,858 (5.8%) for colon cancer and rectal cancer 339,022 (3.4%), while the number of new cases of colorectal cancer is 1,931,590 (10%). This study aims to determine the characteristics of colorectal cancer patients based on age, gender, tumor location, histopathology type, and histopathology degree. This study is a quantitative descriptive research with a cross sectional approach. The number of research samples obtained was 57 people. The instrument used is a medical record. The data was analyzed using the SPSS application. The results of the study showed that the characteristics of colorectal cancer patients were the most in the age group of 50 - 64 years, as many as 25 people (45.8%), the most gender was in men, as many as 38 people (66.7%), the most cancer location was rectum with a total of 39 people (68.4%), the most histopathological classification was adenocarcinoma as many as 48 people (84.2%), the highest degree of differentiation was well differentiated as many as 43 people (73, 3%). It can be concluded that the characteristics of colorectal cancer patients are most in the age group of 50 - 64 years, gender is male, the location of the most cancer is in the rectum, the most histopathological classification is adenocarcinoma, and the most degree of differentiation is well differentiated
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN USIA PADA WANITA DI GUGUS PULAU KEI TUAL PROVINSI MALUKU Soumena, Rifah Zafarani; Noya, Farah Christina; Rahawarin, Halidah; Bandjar, Fitri Kadarsih; de Lima, Filda Vionita Irene; Asmin, Elpira; Agustin, Rachmawati Dwi; Sulfiana, Sulfiana; Yunita, Melda; Mus, Rosdiana; Latuheru, Grace; Warella, Juen Carla
Molucca Medica Vol 17 (2024): VOLUME 17, NOVEMBER 2024 : EDISI KHUSUS PENELITIAN GAMBARAN POLA PENYAKIT MASYARAKAT
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.ik.1

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan yang memengaruhi 56 juta wanita di seluruh dunia dan dua pertiganya berada di Asia. Pada wanita lanjut usia, kadar hemoglobin bisa terus menurun. Oleh karena itu, wanita perlu memeriksakan kadar hemoglobinnya secara rutin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dengan kadar hemoglobin pada wanita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analisis dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan dari 100 responden yang terdiri dari perempuan dewasa di Kota Tual, Gugusan Pulau Kei, Maluku, dengan mencatat karakteristik demografinya dan memeriksa kadar hemoglobinnya. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov terhadap variabel usia dan kadar hemoglobin. Spearman's rank digunakan untuk mengkorelasikan usia dengan kadar hemoglobin responden. Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia dengan kadar hemoglobin responden (p<0,044), yaitu semakin tua usia perempuan maka kadar hemoglobin responden semakin rendah. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara usia dengan kadar hemoglobin menunjukkan perlunya wanita segala usia untuk memeriksakan kadar hemoglobinnya secara rutin. Semakin tua usia seorang wanita, maka kadar hemoglobinnya akan semakin menurun dan semakin rentan mengalami anemia.
PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYRAKAT TERHADAP PENYAKIT KUSTA DI DAERAH ENDEMIS KUSTA, KOTA TUAL, MALUKU: KAJIAN BERBASIS KOMUNITAS Bandjar, Fitri Kadarsih; Asmin, Elpira; Sulfiana, Sulfiana; Noya, Farah Christina; Rahawarin, Halidah; de Lima, Filda Vionita Irene; Agustin, Rachmawati Dwi; Mus, Rosdiana; Yunita, Melda; Latuheru, Grace; Warella, Juen Carla
Molucca Medica Vol 17 (2024): VOLUME 17, NOVEMBER 2024 : EDISI KHUSUS PENELITIAN GAMBARAN POLA PENYAKIT MASYARAKAT
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.ik.6

Abstract

Penyakit kusta merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium Leprae yang berpotensi menyebabkan kecacatan sehingga menimbulkan diskriminasi dan stigma. Keterlambatan deteksi kasus pada penderita kusta merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecacatan. Maluku menduduki peringkat ke-4 dari 6 provinsi di Indonesia yang belum melakukan eliminasi kusta. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2022, prevalensi kasus baru yang dilaporkan 11,97/100.000 dengan 65% kasus merupakan kusta multibasiler. Memahami perbedaan pengetahuan dan sikap mengenai kusta di negara-negara endemik dapat membantu kita mengembangkan intervensi pendidikan dan perubahan perilaku yang ditargetkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap terhadap penyakit kusta pada masyarakat di Kota Tual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional ini dilakukan terhadap sampel 153 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas pada masyarakat di Kota Tual, Gugusan Pulau Kei, Maluku. Kuesioner terstruktur yang diberikan pewawancara digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat di Tual tentang penyakit kusta masih kurang. Sebanyak 92,2% berpengetahuan rendah dan hanya 7,8% berpengetahuan baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa meskipun penyakit kusta berstatus endemis di Maluku dan khususnya di Kota Tual, pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kusta masih kurang. Upaya-upaya pendidikan kesehatan yang ada saat ini perlu ditingkatkan dengan menggunakan strategi pendidikan terkini dan berkolaborasi dengan layanan kesehatan, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan kedokteran dalam upaya meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan mengurangi stigma penyakit kusta.
HUBUNGAN EKSPRESI RESEPTOR PROGESTERON DENGAN DERAJAT HISTOPATOLOGI PADA KANKER PAYUDARA DI MALUKU PERIODE FEBRUARI 2019 – MARET 2024 Tomagola, Muhammad Abdul Rais; Rahawarin, Halidah; Tuamelly, Jacky
Molucca Medica Vol 17 No 2 (2024): VOLUME 17, NOMOR 2, OKTOBER 2024
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.i2.157

Abstract

Kanker payudara disebabkan oleh kondisi sel telah kehilangan kontrol serta mekanisme normalnya, yang menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali dan cepat. Imunohistokimia (IHK) adalah pemeriksaan yang membantu dalam diagnosis dan penatalaksaan kanker payudara. Imunohistokimia adalah pemeriksaan yang sensitif, spesifik, dan mudah dilakukan pada sediaan histopatologi dan dapat dilakukan secara rutin. Reseptor hormonal, termasuk Reseptor Progesteron (PR), Reseptor Estrogen (ER), HER-2, dan Ki-67 adalah pemeriksaan IHK yang umum dilakukan untuk kanker payudara. Reseptor Progesteron adalah reseptor hormon steroid yang penting dalam perkembangan normal kelenjar susu, karsinogenesis payudara, dan kemajuannya. Reseptor Progesteron juga merupakan biomarker yang digunakan secara rutin pada diagnosis untuk mengkarakterisasi kanker payudara serta berpartisipasi dalam subtipe molekuler. Sebagai diagnosis definitif, pemeriksaan histopatologi jaringan payudara dibutuhkan untuk menentukan jenis kanker payudara, derajat histologi, dan ukuran kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ekspresi reseptor progesteron dengan derajat histopatologi pada kanker payudara di Maluku periode Februari 2019 – Maret 2024. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sumber data berasal dari data sekunder laboratorium patologi anatomi pada 37 sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan dan bermakna antara ekspresi reseptor progesteron dengan derajat histopatologi pada pasien kanker payudara, dengan nilai p = 0,237 (>0,05).
KARAKTERISIK PENDERITA HIPERTENSI PADA MASYARAKAT KOTA TUAL Mus, Rosdiana; Noya, Farah; Asmin, Elpira; Yunita, Melda; Latuheru, Grace; Warella, Juen Carla; Rahawarin, Halidah; Agustin, Rachmawati Dwi; Sulfiana, Sulfiana; Bandjar, Fitri Kadarsih; de Lima, Filda V. I.
Molucca Medica Vol 17 (2024): VOLUME 17, NOVEMBER 2024 : EDISI KHUSUS PENELITIAN GAMBARAN POLA PENYAKIT MASYARAKAT
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.ik.11

Abstract

Hipertensi sebagai faktor risiko utama penyakit kardiovaskular dan menyebabkan sebagian besar kematian dini. Pemahaman empiris tentang karakteristik dasar subjek hipertensi penting dalam mengembangkan strategi pencegahan dan pengendalian yang efektif dan juga penting dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik subjek hipertensi pada masyarakat di Kota Tual, Ambon. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan melibatkan 122 subjek penelitian berusia 18-65 tahun. Data yang dikumpulkan diantaranya, tekanan darah, jenis kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan terakhir, pendapatan, pekerjaan, IMT, GDS, kadar kolesterol, AU dan Hb. Pemeriksaan GDS, Kolesterol, AU dan Hb dengan metode POCT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek adalah perempuan 69,7%, dengan kategori usia terbanyak adalah dewasa 45,1%, pra-lansia 38,5% dan lansia 16,4%. Status IMT obesitas sebanyak 54,1% dengan status menikah 73,0%, sebagian besar pendapatan <UMR 77,0% dengan status pekerjaan IRT 60,7%. Pendidikan dasar dan pendidikan lanjut masing-masing 47,5 dan 52,5%. Hasil pemeriksaan GDS dan AU sebagian besar normal, masing-masing 92,6% dan 82,8%. Hasil pemeriksan kolesterol tinggi sebanyak 62,3% dan kadar hb rendah sebnayak 32,8%. Karakeristik penderita hipertensi di Kota Tual sebagian besar adalah perempuan status menikah dengan kategori usia dewasa dan pendapatan kurang dari UMR. Selain itu, subjek banyak yang obesitas dengan hasil pemeriksaan GDS, AU dan Hb sebagian besar normal sedangkan kolesterol sebagian besar tinggi.
PENGETAHUAN STROKE DAN FAKTOR RISIKONYA PADA PENDERITA HIPERTENSI-NON HIPERTENSI Asmin, Elpira; Mus, Rosdiana; Noya, Farah; Yunita, Melda; Latuheru, Grace; Warella, Juen Carla; Sulfiana, Sulfiana; Bandjar, Fitri Kardasih; Rahawarin, Halidah; Agustin, Rachmawati Dwi; de Lima, Filda V.I.
Molucca Medica Vol 17 (2024): VOLUME 17, NOVEMBER 2024 : EDISI KHUSUS PENELITIAN GAMBARAN POLA PENYAKIT MASYARAKAT
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.ik.20

Abstract

Seseorang yang mengalami hipertensi menyebabkan rusaknya dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah di otak tersumbat atau bahkan pecah. Faktor risiko stroke antara lain merokok, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, kurang aktivitas fisik, pola makan serta konsumsi alkohol yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko dan pengetahuan stroke pada penderita hipertensi dan non hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan sampelnya adalah penderita hipertensi dan non hipertensi berusia 18 tahun sampai usia 60 tahun yang berdomisili di Kota Tual. Sampel sebanyak 96 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan responden yang mengalami hipertensi (93,75%) lebih banyak dibandingkan yang tidak hipertensi. Responden yang mengalami hipertensi mengaku pernah mendengar stroke sebanyak 92,4%, sedangkan yang tidak pernah mendengar stroke lebih banyak yaitu 96,7%. Penderita hipertensi sebagian besar memiliki faktor risiko seperti rendahnya pengetahuan tentang stroke, mengonsumsi minuman beralkohol, merokok dan obesitas. Rekomendasi dari penelitian ini dapat menjadi informasi bagi masyarakat terkait faktor risiko stroke dan dapat termotivasi untuk menghindari rokok serta konsumsi alkohol yang berlebihan. Sosialisasi terkait stroke sangat diperlukan untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.
KAJIAN ETNOBOTANI DAN ETNOFARMAKOLOGI TANAMAN OBAT YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT PESISIR GUGUS KEPULAUAN KEI, KOTA TUAL, MALUKU Agustin, Rachmawati Dwi; Noya, Farah Christina; de Lima, Filda Vionita Irene; Asmin, Elpira; Rahawarin, Halidah; Sulfiana, Sulfiana; Bandjar, Fitri Kadarsih; Mus, Rosdiana; Latuheru, Grace; Warella, Juen Carla; Yunita, Melda
Molucca Medica Vol 17 (2024): VOLUME 17, NOVEMBER 2024 : EDISI KHUSUS PENELITIAN GAMBARAN POLA PENYAKIT MASYARAKAT
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.ik.27

Abstract

Masyarakat Kota Tual, Gugus Kepulauan Kei, Maluku merupakan salah satu kelompok masyarakat yang saat ini masih memanfaatkan tanaman sebagai bahan baku obat tradisional. Namun, pengetahuan lokal tersebut belum terdokumentasikan dengan baik hingga saat ini dan hanya bersifat empiris. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan melaporkan tanaman obat yang digunakan sebagai pengobatan empiris di Kota Tual sehingga tanaman obat dapat digunakan sebagai bahan baku pengembangan obat tradisional yang diolah secara modern. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik probabilitas proporsional terhadap besarnya populasi. Penelitian dilakukan dengan cara wawancara dan penyajian data dengan cara kuantitatif yang dilakukan dengan mengukur persentase sitasi (FC). Data etnobotani diperoleh dari 64 informan lokal. Hasil menunjukkan diperoleh 14 spesies tanaman yang termasuk dalam 12 famili telah diidentifikasi. Famili yang paling banyak teridentifikasi adalah Apocynaceae, diikuti oleh Myrtaceae, dan Lamiaceae. Sebagian besar obat herbal dikonsumsi dalam bentuk rebusan. Daun (79,69%) merupakan bagian tanaman yang paling banyak digunakan, diikuti oleh batang (9,37%), akar (7,81%), dan buah (3,13%). Alstonia beatricis, Tinospora cordifolia, dan Orthosiphon aristatus memiliki nilai FC tertinggi. Sebagian besar tanaman digunakan untuk pengobatan diabetes, kolesterol, dan demam. Metode pengolahan yang paling sering digunakan adalah dengan merebus (67,18%). Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa terdapat beragam tanaman obat yang digunakan di masyarakat Kota Tual yang dapat berkontribusi pada pengembangan obat-obatan tanaman baru. Pengetahuan lokal tentang terapi herbal dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer dan sebagai panduan untuk studi farmakologis di masa mendatang. Tanaman yang kurang dikenal dengan skor FC tinggi dapat diselidiki secara fitokimia dan farmakologis dalam penelitian di masa mendatang.
Pemeriksaan Golongan Darah dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat tentang Transfusi Darah Aman di Desa Riring Rumahsoal, Maluku Noya, Farah Christina; Rutumalessy, Efatha Irene; Que, Bertha Jean; Taihuttu, Yuniasih Mulyani Jubeliene; Huwae, Laura Bianca Sylvia; Rahawarin, Halidah; Sutantie, Nerissa Alviana; Lekatompessy, Jerome Constantine; Putri, Tsania Ananda; Manuhutu, Kartika Marissa
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i1.17092

Abstract

Background: Pengetahuan mengenai golongan darah memiliki peran penting untuk menjamin keamanan prosedur transfusi, namun kesadaran Masyarakat untuk melalukan pemeriksaan golongan darah masih sangat rendah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang pentingya mengetahui golongan darah melalui pemeriksaan golongan darah serta pemberian informasi mengenai jenis golongan darah yang dimiliki anak usia sekolah di Desa Riring Rumahsoal, Maluku Metode: Metode yang digunakan adalah pemeriksaan golongan darah sistem ABO-Rhesus secara langsung dengan metode slide. Penentuan golongan darah dilakukan berdasarkan reaksi aglutinasi antara darah dengan reagen serum golongan darah. Hasil: pemeriksaan pada 191 anak usia 4-17 tahun yang menjadi peserta dalam kegiatan, menunjukkan bahwa golongan darah A merupakan golongan darah yang paling banyak ditemukan (47,6%), sedangkan golongan darah AB merupakan golongan darah yang paling sedikit ditemukan (9,4%). Kesimpulan: Hasil pemeriksaan golongan darah pada kegiatan ini menjadi data awal distribusi golongan darah masyarakat di desa Riring Rumahsoal dan diharapkan semakin banyak Masyarakat yang melakukan pemeriksaan untuk meningkatan efisiensi dan keamanan prosedur transfusi.
HUBUNGAN EKSPRESI RESEPTOR ESTROGEN DENGAN DERAJAT HISTOPATOLOGI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI KOTA AMBON Tipaheuw, Desmiranty Annysa; Rahawarin, Halidah; Tuahuns, Achmad
Molucca Medica Vol 18 No 1 (2025): VOLUME 18, NOMOR 1, APRIL 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i1.83

Abstract

Kanker payudara merupakan keganasan yang umumnya berasal dari sel epitel duktus dan berkembang menjadi karsinoma duktal invasif. Data World Health Organization (WHO) 2022 menyebutkan angka kematian sebanyak 670.000 kasus dari total 2,3 juta perempuan dengan kanker payudara. Modalitas diagnostik untuk menegakkan diagnosis kanker payudara menggunakan metode pemeriksaan histopatologi. Selain itu, terdapat pemeriksaan imunohistokimia untuk menentukan subtipe molecular, prognosis dan terapinya. Ekspresi reseptor estrogen pada kanker payudara merupakan salah satu penanda untuk menentukan subtipe molekular yang berhubungan dengan terapi dan prognosis kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan ekspresi reseptor estrogen dengan derajat histopatologi pada pasien kanker payudara di Kota Ambon. Penelitian analitik kuantitatif ini menggunakan data sekunder dengan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan hasil tertinggi reseptor estrogen positif 23 orang (62,2%) dan derajat II yaitu 23 orang (62,2%). Hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,372 menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ekspresi reseptor estrogen dengan derajat histopatologi pada pasien kanker payudara di Kota Ambon.
PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN SOPI MAYANG TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI GLOMERULUS GINJAL MENCIT (MUS MUSCULUS) Monisa, Muhammad Ridwan; Sanaky, Marliyati; Rahawarin, Halidah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44514

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman beralkohol sopi mayang terhadap jumlah glomerulus ginjal pada mencit (Mus musculus). Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain randomized post-test only control group. Sebanyak 25 ekor mencit jantan dipilih secara acak dan dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), serta tiga kelompok perlakuan (P1, P2, P3) yang diberikan sopi mayang dengan volume berbeda. Kelompok K- diberi aquades, sedangkan K+ diberi alkohol 0,1 ml/Kgbb/hari dengan kadar alkohol 34%. Kelompok perlakuan menerima sopi mayang dalam dosis 0,2 ml/Kgbb/hari (P1), 0,3 ml/Kgbb/hari (P2), dan 0,4 ml/Kgbb/hari (P3) selama 17 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya kerusakan pada glomerulus ginjal dengan peningkatan skor rata-rata pada kelompok K+, P1, P2, dan P3. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan hasil signifikan (p = 0,001), dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney yang menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, khususnya pada kelompok P3 (p = 0,007). Kesimpulannya, pemberian sopi mayang dengan kadar alkohol 34% dapat menyebabkan kerusakan pada glomerulus ginjal mencit.