Pelatihan penggunaan alat ukur fisika di kelas X SMAN 5 Takalar dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan praktikum siswa, terutama dalam membaca data eksperimen secara presisi; kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi mereka dalam mengenali, mengkalibrasi, dan menggunakan mistar, neraca, gelas ukur, serta termometer guna menunjang pembelajaran fisika berbasis eksperimen. Program berlangsung empat sesi tatap muka dengan metode ceramah interaktif, demonstrasi langsung, dan praktik berkelompok terstruktur; 40 siswa dibagi menjadi empat kelompok—Kelompok A (mistar, 7 peserta), Kelompok B (neraca, 7 peserta), Kelompok C (gelas ukur, 7 peserta), dan Kelompok D (termometer, 8 peserta). Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan rata‑rata skor keterampilan praktikum sebesar 34 poin (dari 56 menjadi 90 pada skala 0–100); kesalahan pengukuran panjang di Kelompok A turun dari 0,40 cm menjadi 0,07 cm, deviasi massa di Kelompok B menyusut dari 4,2 % menjadi 0,8  %, selisih volume bacaan di Kelompok C berkurang dari 3,5 mL menjadi 0,6 mL, dan selisih suhu bacaan di Kelompok D menurun dari 1,8 °C menjadi 0,3 °C. Manfaat tambahan meliputi meningkatnya kepercayaan diri siswa saat praktikum, terbentuknya budaya diskusi ilmiah lintaskelompok, serta tersusunnya modul praktikum ringkas yang kini diadopsi sebagai suplemen kurikulum sekolah. Kesimpulannya, pelatihan ini menghadirkan pendekatan praktik terstruktur yang efektif dan melibatkan komunitas sekolah secara langsung, terbukti meningkatkan akurasi pengukuran serta keterampilan ilmiah siswa secara signifikan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025