Kematian neonatal merupakan kematian yang terjadi selama 28 hari pertama kehidupan setelah bayi dilahirkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko kejadian kematian neonatal di Kota Kupang. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional kuantitatif analitik, dengan pendekatan desain kasus kontrol di Kota Kupang dengan sampel 36 kasus dan 72 kontrol dengan perbandingan 1:2 dengan macthing jenis kelamin bayi berdasarkan tehnik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Analisis regresi logistik menunjukan variabel yang berpengaruh terhadap kejadian kematian neonatal adalah status perkawinan (OR = 0,256, nilai p = 0,003), umur ibu (OR = 3,816, nilai p = 0,002), status gizi ibu (OR = 4,345, nilai p = 0,041), berat badan lahir (OR = 34,794, nilai p = 0,000), asfiksia (OR = 44,200, p = 0,000), infeksi (OR = 43,591, p = 0,001), status kehamilan (OR = 21,649, p = 0,001), dan riwayat kunjungan antenatal (OR = 31, 678, nilai p = 0,001). Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh terhadap kejadian kematian neonatal adalah kelahiran prematur (OR = 2,238, p = 0,434), riwayat penyakit neonatus (OR = 2,962, p = 0,273) dan komplikasi persalinan (OR = 0,601, p = 0,582). Variabel yang paling berisiko berpengaruh terhadap kejadian kematian neonatal adalah asfiksia dengan nilai OR = 4,526, nilai p = 0,000. Peningkatan upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat serta penerapan fungsi manajemen perlu keterlibatan semua unsur puskesmas dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengorganisasian serta pengawasan pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian standar pelayanan minimal program KIA di Kota Kupang.
Copyrights © 2025