Komunitas keluarga guru ngaji di Lembaga Pendidikan Keagamaan Desa Lowayu Dukun, Gresik, memiliki potensi ekonomi yang besar melalui kebutuhan berkelanjutan para santri, seperti seragam, jajanan, dan keperluan lainnya. Namun, keterbatasan jiwa kewirausahaan dan kurangnya wawasan mengenai usaha bersama, terutama dalam bentuk koperasi, membuat mereka sulit mengoptimalkan peluang yang ada sehingga menghambat perkembangan ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut, program pengabdian ini menerapkan pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development) dengan menitikberatkan pada pengembangan aset, peningkatan kapasitas, pembentukan asosiasi, serta penguatan kelembagaan masyarakat. Melalui program ini, diberikan pelatihan kewirausahaan dan koperasi yang strategis untuk mengasah keterampilan praktis serta meningkatkan pemahaman tentang usaha bersama berbasis budaya santri. Implementasi kegiatan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan sosialisasi dan orientasi, dilanjutkan dengan pelatihan intensif, hingga pendampingan dan evaluasi secara berkelanjutan guna memastikan transfer pengetahuan yang efektif. Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan semangat kewirausahaan dan penguatan ketahanan ekonomi di lingkungan pondok pesantren, yang berpotensi menciptakan transformasi sosial dan pemberdayaan ekonomi secara jangka panjang bagi komunitas guru ngaji di wilayah tersebut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025