Kota Bandar Lampung menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) sebagaimana diamanatkan oleh regulasi, di mana luas RTH yang tersedia masih jauh dari standar minimal. Sempadan rel kereta api memiliki potensi besar untuk dioptimalkan sebagai ruang terbuka hijau multifungsi guna mendukung lingkungan perkotaan yang berkelanjutan, meningkatkan interaksi sosial, dan menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas RTH pada kawasan sempadan rel berdasarkan persepsi masyarakat. Metode yang digunakan adalah analisis Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi kesenjangan antara harapan dan kenyataan, serta Potential Gain Customer Value (PGCV) untuk menentukan prioritas peningkatan kualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek infrastruktur, aksesibilitas, dan kenyamanan sebagai tempat berkumpul memiliki kinerja yang baik, sementara keamanan area bermain, sarana tempat sampah, dan kondisi fisik lingkungan membutuhkan perbaikan. Dengan pemanfaatan yang terencana dan berbasis data, kawasan sempadan rel dapat diintegrasikan sebagai RTH yang relevan dan fungsional, memberikan manfaat ekologis dan sosial bagi masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan pendekatan partisipatif dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan sempadan rel untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan di Kota Bandar Lampung.
Copyrights © 2025