Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Google Traffic sebagai Masukan Kebijakan Transportasi Perkotaan (Studi Kasus: Kota Bandar Lampung) Muhammad Zainal Ibad; Rahayu Sulistyorini; Chania Rahmah
TATALOKA Vol 22, No 3 (2020): Volume 22 No. 3, August 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.22.3.409-417

Abstract

Congestion in urban areas is vulnerable because of the impact of the growth of activities and an increasingly specialized and complex economy. For this reason, it is necessary to formulate a good urban transportation policy to accommodate increased urban transportation needs. Google Traffic is a feature found on Google Maps to see the level of congestion in an area. Google Traffic can detect an area with red, yellow or green indications through the principle of Real Time Data using data from the Global Positioning System (GPS). This study wanted to see how the use of the Google Traffic Feature as input to urban transportation policies by looking at existing urban transportation policies, analyzing the movement system model on Google Traffic, and analyzing the development of Google Traffic model policies, which would be useful for the development of Urban Transportation Policies, especially Bandar Lampung City as a case study.
Kualitas Ruang Terbuka Hijau Kawasan Sempadan Rel Kereta Api Berdasarkan Presepsi Masyarakat (Studi Kasus: Kota Bandar Lampung) Rahmah, Chania -; Danurja Rahman Aziz, Muh. Abdi; Izhar, Ryansyah
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol. 6 No. 1 (2025): VOLUME 6 NOMOR 1 MARET 2025
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v6i1.11315

Abstract

Kota Bandar Lampung menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) sebagaimana diamanatkan oleh regulasi, di mana luas RTH yang tersedia masih jauh dari standar minimal. Sempadan rel kereta api memiliki potensi besar untuk dioptimalkan sebagai ruang terbuka hijau multifungsi guna mendukung lingkungan perkotaan yang berkelanjutan, meningkatkan interaksi sosial, dan menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas RTH pada kawasan sempadan rel berdasarkan persepsi masyarakat. Metode yang digunakan adalah analisis Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi kesenjangan antara harapan dan kenyataan, serta Potential Gain Customer Value (PGCV) untuk menentukan prioritas peningkatan kualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek infrastruktur, aksesibilitas, dan kenyamanan sebagai tempat berkumpul memiliki kinerja yang baik, sementara keamanan area bermain, sarana tempat sampah, dan kondisi fisik lingkungan membutuhkan perbaikan. Dengan pemanfaatan yang terencana dan berbasis data, kawasan sempadan rel dapat diintegrasikan sebagai RTH yang relevan dan fungsional, memberikan manfaat ekologis dan sosial bagi masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan pendekatan partisipatif dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan sempadan rel untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan di Kota Bandar Lampung.
Optimalisasi Sempadan Rel Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Ruang Terbuka Kota Bandar Lampung Dengan Pendekatan PP-GIS Muh Abdi Danurja; Ryansyah Izhar; Chania Rahmah
Jurnal Penataan Ruang Vol. 20 No. 1 (2025): Jurnal Penataan Ruang 2025
Publisher : Jurnal Penataan Ruang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v20i1.3157

Abstract

Kawasan sempadan rel kereta api merupakan area perlindungan yang memiliki potensi untuk dimanfaatkans sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kawasan sempadan rel sebagai RTH berdasarkan persepsi multistakeholder (Masyarakat dan Pemerintah). Penelitian ini menggunakan metode Public Participation Geospatial Information System (PP-GIS) dimana mengkombinasikan analisis spasial berdasarkan weighted overlay dengan partispasi masyrakat dan pemerintah. Terdapat 6 variabel utama dalam pemilihan lokasi RTH di kawasan sempadan rel yang didapatkan berdasarkan persepsi masyarakat, selanjutnya pemerintah memberikan tanggapan dan prinsip-prinsip yang perlu dikembangkan untuk pengoptimalan kriterianya. Dari hasil persepsi stakeholder tersebut kemudian diidentifikasi parameter dan indikator spasialnya guna ditentukan pembobotannya dalam analisis spasial. Hasil dari analisis spasial dengan teknik overlay tersebut adalah dari total 539 hektar kawasan sempadan rel, sebanyak 18% dapat direkomendasikan sebagai RTH, sementara sisanya memerlukan kondisi tertentu untuk optimalisasi pemanfaatannya. Pemanfaatan RTH di kawasan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas lingkungan dan memenuhi kebutuhan ruang publik yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Rekomendasi penelitian mencakup penyediaan fasilitas yang mendukung keamanan, kenyamanan, serta keberlanjutan lingkungan di kawasan sempadan rel. Rekomendasi pengembangan RTH di segmen A sebesar 14,15 Ha, segmen B 8,24 Ha, segmen C 2,35 Ha, segmen D 24,47 Ha, segmen E 20,69 Ha, dan segmen F 25,81 Ha. Perbedaan luasan ini sesuai dengan karakteristik perkotaan serta berkaitan dengan variabel utama pemilihan lokasi RTH, yaitu tingkat keamanan RTH sebagai ruang berkumpul.
Modelling Domestic Emission of City-Level Residential Area Based on Spatial Policy Rahmah, Chania; Br Sinamo, Hediyati Anisia
Jurnal Planologi Vol 22, No 2 (2025): October 2025
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v22i2.45540

Abstract

This study investigates the impact of spatial plan on domestic carbon emissions in the residential areas of Bandar Lampung, Indonesia, through a system dynamic modelling approach. Utilizing spatial planning policies of Bandar Lampung City and carbon emission data, the model simulates emissions from residential areas between 2014 and 2041. The research highlights how spatial plans affect high-density residential developments can slightly increase emissions. Two scenarios are analysed: one adhering to the city's spatial plan limiting building coverage ratio (BCR) to 60%, and another allowing 100% BCR, simulating a scenario with no green space. Results show a marginal increase in emissions under denser conditions, with the current policy yielding emissions of 1,422 Gg CO2 and the denser scenario producing 1,423 Gg CO2 by 2041. The study emphasizes that while spatial planning plays a role in mitigating carbon emissions, further research is needed to integrate broader land use planning elements and other urban characteristics to comprehensively address emission reduction efforts. This preliminary research offers insights into urban sustainability and policymaking, especially in the context of climate change mitigation through sustainable spatial planning. 
Karakteristik Permukiman Kumuh di Kawasan Pesisir Kota Bandar Lampung Rahmah, Chania; Pakpahan, Zahrotunnur Rumondang; Syawaludin, Ilham Candra; Sihombing, Elkana Maruli; Anandirza, Farah Alfia; Melinda, Dara; Simbolon, Ruth Mentari; Batya, Ghyseila
Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Vol. 5 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jppk.v5i2.2137

Abstract

Urban growth often leads to various issues, one of which is slum problems. This study identifies the characteristics of slum settlements in the coastal area of Bandar Lampung City, with the aim of understanding the physical and non-physical conditions that influence slum development. The slum settlements in the coastal area emerged due to geographic, social, economic factors, and non-compliance with regulations, making them vulnerable to natural disasters. The method used is qualitative descriptive, with data collection through observation and questionnaires. The results indicate that the slum settlements are divided into two types: those located on land and those standing above the sea. The infrastructure conditions in these slum areas are very poor, including irregular building structures, non-compliance with technical standards, and deficiencies in waste water management, garbage collection, and fire protection. The socio-economic aspects of the community also show low levels of welfare, with the majority of the population working in the informal sector. This research is expected to contribute to the formulation of strategies for addressing slum settlements in the coastal area of Bandar Lampung.
TOWARDS GREEN SMART CITY THROUGH PROVIDING OPEN SPACE FOR CITIES IN INDONESIA: SYSTEMATIC AND BIBLIOMETRIC LITERATURE REVIEW Rilansari, Valendya; Rahmah, Chania; Diyaulhaq, Wiedad
Journal of Science and Applicative Technology Vol. 8 No. 1 (2024): Journal of Science and Applicative Technology June Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jsat.v8i1.1802

Abstract

Smart cities become benchmarks in development cities around the world since the 1990s. In the urban planning context, there are concerns regarding the application of the smart city concept which is considered to only prioritize the progress of cities by technology however no notice to the ecological side of the city. This research discusses the development and arrangement of cities through planning that ensures ecosystem balance, one of which is through open space, which in this case is widely discussed that is green open space. The usual problem that occurs during the development of green open space is not enough land area for available allocation causing an imbalance ecosystem as well as against the sustainability concept. This research method studies literature systematic and bibliometric using Microsoft Excel and VOSviewer from discussion theory and policy about green open space that has been planned in various countries for can applied to cities in Indonesia. The analysis explains the discussion regarding green open space in connection to moving towards a green smart application to cities in Indonesia. Eventually, the findings from this research are discussed related to implementation in the cities in Indonesia which are divided into five aspects, namely political land development, community perception, infrastructure, landscape design, and socio-economic psychology. The final recommendation is that this aspect can be studied further to be applied to cities in Indonesia to realize city smart green future.