Penyembelihan adalah mematikan hewan dengan cara memotong saluran nafas dan saluran makanan serta urat nadi utama yang terdapat pada leher hewan. Tujuannya agar hewan tersebut menjadi halal dimakan dagingnya. Akan tetapi, terkadang masyarakat kurang memahami metode penyembelihan yang baik agar kualitas daging terjaga serta tetap mempertimbangkan animal welfare. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan panitia kurban serta perangkat desa di Gampong Suak Ribee, Aceh Barat, mengenai penyembelihan hewan kurban yang memenuhi prinsip halal, higienis, dan kesejahteraan hewan (animal welfare). Metode yang digunakan meliputi sosialisasi dan pelatihan tiga tahap: (1) pra-penyembelihan (pemilihan, pengangkutan, dan pemeliharaan hewan), (2) penyembelihan (persiapan lokasi, alat, dan teknik perobohan serta penyembelihan), dan (3) pasca-penyembelihan (pengelolaan daging). Hasil menunjukkan bahwa kesalahan umum seperti teknik perobohan kasar, penyembelihan tidak tepat, dan penanganan daging tidak higienis berhasil diatasi melalui edukasi. Peserta diajarkan teknik perobohan humanis (seperti rope casting), penyembelihan syar’i (memotong tiga saluran leher dengan pisau tajam sambil membaca basmalah), serta tata kelola daging yang higienis. Evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta. Kegiatan ini tidak hanya menjamin kualitas daging kurban (pH stabil, warna merah cerah, dan daya simpan lebih lama), tetapi juga memperkuat ketahanan pangan halal di masyarakat. Rekomendasi untuk kegiatan serupa adalah pendampingan langsung saat penyembelihan Idul Adha untuk memastikan praktik berkelanjutan.
Copyrights © 2025