Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu langkah sanitasi penting yang dilakukan dengan membersihkan tangan dan jari-jari menggunakan air dan sabun. Praktik CTPS yang benar dan teratur menjadi langkah pencegahan efektif dalam menjaga kesehatan individu dan masyarakat, terutama dalam situasi pandemi atau wabah penyakit menular. Edukasi dan promosi terkait CTPS perlu terus ditingkatkan untuk memastikan perilaku higienis ini diadopsi oleh seluruh lapisan masyarakat dalam hal ini adalah keluarga pasien RS MM Indramayu. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi experiment (kuasi eksperimen). Rancangan pendekatan kuasi eksperimen yang digunakan adalah one group pretest–posttest design. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh tingkat pengetahuan responden dengan kategori baik sebelum perlakuan sebanyak 27 responden (67,5%) dan setelah perlakuan mengalami peningkatan jumlah responden menjadi 35 responden (87,5%), dan tingkat pengetahuan responden dengan kategori kurang sebelum diberikan perlakuan sebanyak 13 responden (32,5%) dan setelah dilakukan perlakuan mengalami penurunan menjadi 5 responden (12,5%). Praktek pasien RS MM Indramayu tahun 2024 dengan kategori baik sebelum perlakuan sebanyak 18 responden (45,0%) dan setelah perlakuan mengalami peningkatan jumlah responden menjadi 30 responden (75,0%), dan tingkat praktek responden dengan kategori kurang sebelum diberikan perlakuan sebanyak 22 responden (55,0%) dan setelah dilakukan perlakuan mengalami penurunan menjadi 10 responden (25,0%).Terdapat pengaruh tingkat pengetahuan dan praktek cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah diberikan perlakuan berupa media video edukasi pada keluarga pasien RS MM Indramayu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dari penggunaan video CTPS serta untuk mengkaji efektivitasnya di berbagai kelompok demografis dan dalam situasi yang berbeda.
Copyrights © 2025