Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Edukasi tentang Pergaulan Remaja yang Sehat di Lingkungan Sekolah dan Keluarga Wardani, Siti Pangarsi Dyah Kusuma; Fitri, Dina Martha
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.978 KB) | DOI: 10.31943/abdi.v3i1.32

Abstract

Pada perkembangan zaman saat ini yang tampak jelas memang pergaulan negatif yang lebih mengarah kepada para remaja dalam bertingkah laku didalam kehidupan sosial. Sedangkan pergaulan yang bersifat positif jarang sekali diperlihatkan para remaja didalam kehidupan sosialnya, karena remaja banyak terpengaruh didalam lingkungan khususnya. Dimana para remaja harus bisa memilih dan mengikuti suatu pergaulan yang mana menurutnya adalah suatu yang baik atau positif. Dalam hal ini Peran orang-orang disekitarnya juga akan mempengaruhi pergaulan remaja, dirumah peran dari orang tua membantu membentuk karakter anak supaya menjadi lebih baik, di sekolah guru juga membantu pembentukan karakter siswa. Lingkungan adalah salah satu penyebab pergaulan remaja itu baik atau menyimpang,karena remaja itu banyak menghabiskan waktu mereka bermain setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka lebih banyak berinterkasi sosial dengan lingkungan umum. Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pelaksanaan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung. Hasil pengabdian ini adalah siswa dapat memahami bahwa edukasi pergaulan sehat dan menghindari kebiasaan tersebut merupakan hal yang sangat positif bagi kesehatan diri dan masa depan mereka. Kesimpulan kegiatan ini adalah Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berjalan dengan baik dan lancar sesuai jadwal dan rencana dan siswa dapat memahami materi yang disampaikan terlihat dari beberapa pertanyaan yang diberikan.
Penyebab Tingginya Angka Penderita Influenza Like Ilness (ILI) pada Anak: Studi Kasus di Salah Satu Wilayah Kerja UPTD Kabupaten Indramayu Tating Nuraeni; Siti Pangarsi Dyah Kusuma Wardani; Purbaningrum Dwi Nur; Mardiah Laesya Nurhayatul; Maryansah Santoso; Ilham Febriyan
Gema Wiralodra Vol. 12 No. 2 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i2.164

Abstract

Influenza Like Illness (ILI) merupakan suatu penyakit virus akut yang menyerang saluran pernafasan ditandai dengan timbulnya demam, sakit kepala, mialgia, lesi, coryza, sakit tenggorokan dan batuk. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan tingginya angka penderita Influenza di Kabupaten Indramayu. Penelitian dilakukan selama enam bulan di salah satu puskesmas yang ada di Indramayu tepatnya di Puskesmas Lohbener. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasi dan wawancara secara mendalam, proses pengumpulan data didapat dari data sekunder yang diberi oleh pihak puskesmas untuk kepentingan pengamatan. Hasil penelitian menemukan bahwa penderita ILI di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lohbener memiliki angka yang cukup tinggi setiap bulannya. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka penderita ILI di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lohbener pada bulan Juli sampai dengan Desember 2020, seperti musim hujan, daya tahan tubuh seseorang, usia dan jenis kelamin turut mempengaruhi tingginya angka penderita ILI di wilayah tersebut.
Faktor Risiko Penyakit Diare di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindang, Kabupaten Indramayu Tating Nuraeni; Siti Pangarsi Dyah Kusuma Wardani
Gema Wiralodra Vol. 13 No. 1 (2022): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v13i1.243

Abstract

Diare adalah salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia. Karena banyak diderita sering kali diare ini diabaikan oleh banyak orang. Padahal diare jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan dehidrasi, dan diare dengan dehidrasi dapat menyebabkan kematian terutama pada balita. Diare merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami buang air dengan frekuensi sebanyak 3 atau lebih per hari dengan konsistensi tinja dalam bentuk cair. Ini biasanya merupakan gejala infeksi saluran pencernaan. Menurut Ayu Putri Ariani, (2016: 12) diare adalah Buang Air Besar (BAB) encer atau bahkan padat berupa air saja (mencret) biasanya lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare (Diarrheal Disease) berasal dari bahasa yunani yaitu Diarroi yang artinya mengalir terus, adalah keadaan abnormal dari pengeluaran tinja yang frekuensinya meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko penyakit diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2020. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasi dan wawancara secara mendalam. Berdasarkan penelitian yang didapat dihasilkan bahwa yang menjadi faktor risiko dari penyakit diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindang adalah usia, jenis kelamin, daya tahan tubuh, perilaku atau kebiasaan masyarakat, sanitasi lingkungan, dan pemberian ASI ekslusif. Kata kunci: Faktor Risiko, Penyakit Diare, Puskesmas.
Edukasi tentang Pergaulan Remaja yang Sehat di Lingkungan Sekolah dan Keluarga Siti Pangarsi Dyah Kusuma Wardani; Dina Martha Fitri
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2021): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.978 KB) | DOI: 10.31943/abdi.v3i1.32

Abstract

Pada perkembangan zaman saat ini yang tampak jelas memang pergaulan negatif yang lebih mengarah kepada para remaja dalam bertingkah laku didalam kehidupan sosial. Sedangkan pergaulan yang bersifat positif jarang sekali diperlihatkan para remaja didalam kehidupan sosialnya, karena remaja banyak terpengaruh didalam lingkungan khususnya. Dimana para remaja harus bisa memilih dan mengikuti suatu pergaulan yang mana menurutnya adalah suatu yang baik atau positif. Dalam hal ini Peran orang-orang disekitarnya juga akan mempengaruhi pergaulan remaja, dirumah peran dari orang tua membantu membentuk karakter anak supaya menjadi lebih baik, di sekolah guru juga membantu pembentukan karakter siswa. Lingkungan adalah salah satu penyebab pergaulan remaja itu baik atau menyimpang,karena remaja itu banyak menghabiskan waktu mereka bermain setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka lebih banyak berinterkasi sosial dengan lingkungan umum. Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pelaksanaan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung. Hasil pengabdian ini adalah siswa dapat memahami bahwa edukasi pergaulan sehat dan menghindari kebiasaan tersebut merupakan hal yang sangat positif bagi kesehatan diri dan masa depan mereka. Kesimpulan kegiatan ini adalah Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berjalan dengan baik dan lancar sesuai jadwal dan rencana dan siswa dapat memahami materi yang disampaikan terlihat dari beberapa pertanyaan yang diberikan.
PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, SUMBER INFORMASI DAN FAKTOR LAINNYA PADA PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI Siti Pangarsi Dyah Kusuma Wardani1 Nurulicha2
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF HEALTH AND MIDWIFERY) Vol 8 No 1 (2019): PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, SUMBER INFORMASI DAN FAKTOR LAINNYA PADA PERSONAL H
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jkk.v8i1.75

Abstract

Angka kejadian akibat infeksi alat reproduksi seperti keputihan dan kanker rahim diperkirakan sekitar2,3 juta pertahun. Berdasarkan laporan SDKI tahun 2012 pengetahuan remaja di Indonesia tentang kesehatanreproduksi belum memadai yaitu hanya 35.3%, berdasarkan hasil Riskesdas 2013 Provinsi Jawa Barat penyakitkanker serviks prevalensi tertinggi. Tujuan dari penelitian ini diketahuinya perilaku personal hygiene dandibuktikannya adanya perbedaan pengetahuan, sikap dan faktor lainnya pada perilaku personal hyiene saatmenstruasi di kelas X Al Wahyu Tahun 2017.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 63 responden yaitu siswikelas X SMK Al Wahyu, dengan penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode analitik denganpendekatan cross sectional. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat (20,6%) yang berprilaku personalhygiene saat menstruasi kurang, (44,4%) pengetahuan kurang baik, (87,3%) sikap positif, (74,6%) yang mendapatinformasi dari non media, (87,3%) yang orangtuanya berperan, (84,1%) yang gurunya berperan, (87,3%) yangtemannya berperan positif. Hasil analisa bivariat yaitu, adanya perbedaan yang signifikan perilaku personalhygiene saat menstruasi berdasarkan pengetahuan (0,020), sikap (0,008), sumber informasi (0,003), peranorangtua (0,008), peran guru (0,003), dan tidak terdapat perbedaan dengan peran teman sebaya (0,084), di SMKAl Wahyu Tahun 2017.Dari hasil penelitian bahwa ada pada variabel pengetahuan, sikap, sumber informasi, peranorangtua, peran guru, dan tidak ada perbedaan peran teman sebaya pada perilaku personal hygiene saat menstruasidi SMK Al Wahyu Tahun 2017. Diharapkan remaja dapat meningkatkan perilakunya tentang personal hygienesaat menstruasi. Kata Kunci: personal hygiene,menstruasi, pengetahuan, sikap, sumber informasi, peran orangtua, peran guru,peran teman sebaya.
PERBEDAAN ANTARA POLA NUTRISI, GAYA HIDUP, STATUS GIZI DAN KETERPAPARAN MEDIA PORNOGRAFI PADA KEJADIAN STATUS MENARCHE Imelda Diana 1 Siti Pangarsi Dyah KW2 Cicih 3
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF HEALTH AND MIDWIFERY) Vol 8 No 1 (2019): PERBEDAAN ANTARA POLA NUTRISI, GAYA HIDUP, STATUS GIZI DAN KETERPAPARAN MEDIA POR
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebanyak 10 responden didapatkan 60% siswi kelas 6 SD yang telahmengalami menarche. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara pola nutrisi, gaya hidup, statusgizin dan keterpaparan media pornografi pada kejadian status menarche pada anak. Jenis penelitian yangdigunakan adalah Analitik Cross sectional Study yaitu untuk melihat perbedaan antara variabel independen yangmeliputi pola nutrisi, gaya hidup, status gizi dan keterpaparan media pornografi terhadap variabel dependen yaitustatus menarche. Jumlah responden pada penelitian ini menggunakan total sampling. Penelitian ini dilakukan diSDIT At-Taufiq. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, pengukur tinggi badan dan berat badan. Hasilpenelitian menunjukan rata-rata usia menarche adalah 11 tahun, terdapat perbedaan antara pola nutrisi (p=0,000),gaya hidup (p=0,011) dan status gizi (p=0,000) pada status menarche siswa kelas VI SD dengan nilai p < α=0,05.Sedangkan untuk faktor keterpaparan media pornografi dinyatakan tidak ada perbedaan pada stats menarche siswakelas VI SD (p=0,240) < α=0,05. Diharapkan SDIT At-Taufiq memasang poster-poster yang berisi mengenai giziseimbang, pola hidup sehat dan mengumpulkan orang tua siswi untuk dilakukannya penyuluhan mengenaipendidikan seksual secara dini dan mengontrol penggunaan telepon genggam saat berada di rumah. Kata Kunci : Menarche, Pola Nutrisi, gaya hidup, status gizi, Media Pornografi
Permainan Kartu Sebagai Upaya Pencegahan Karies Gigi Di TK Miftahul Huda Segeran Kidul Kabupaten Indramayu Roifatun Nisa Farihah; Tating Nuraeni; Siti Pangarsi Dyah Kusuma Wardani
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.957 KB) | DOI: 10.31943/abdi.v4i2.55

Abstract

Perkembangan karies gigi pada anak begitu cepat karena gigi susu (gigi pertama yang tumbuh pada anak) cenderung memiliki lapisan email dan dentin yang lebih tipis. Yang mana lama kelamaan karies gigi dapat menyebabkan gigi berlubang dan bahkan gigi tanggal. Karies gigi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi permanen kelak. Pemahaman tentang karies gigi pada anak perlu ditingkatkan agar tidak terjadi masalah kesehatan gigi. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan oleh Petugas kesehatan selama ini hanya sebatas ceramah dan pemeriksaan gigi sehingga dirasa kurang menarik bagi anak yang berdampak pada tidak ada peningkatan pengetahuan maupun keterampilan untuk mengatasi maupun mencegah terjadinya masalah karies gigi pada anak. Dengan melihat kondisi yang ada, maka kami berinisiatif mendatangai TK Miftahul Huda untuk mendiskusikan masalah-masalah terkait karies gigi. Dari hasil diskusi, terlihat banyak masalah yang dihadapi seperti: (1) Sebagian besar anak tidak menggosok gigi saat akan ke TK; (2) Anak sering absen akibat sakit gigi; (3) Anak suka jajan makanan dan minuman yang manis; Berdasarkan masalah dan rencana solusi yang telah didiskusikan dengan mitra, maka kami mengimplementasikan dengan cara penyululuhan tentang karies gigi dengan metode permainan kartu. Tujuan dalam pengabdian ini untuk (1) Anak merasa senang dan nyaman belajar tentang karies gigi dengan menggunakan alat permainan kartu (2) Mampu mengidentifikasi karies gigi (3) Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk melakukan pencegahan karies gigi. Pengabdian ini akan dilakukan di TK Miftahul Huda Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.
Pengaruh Kelas Persiapan Persalinan dengan Kecemasan Menjelang Persalinan pada Ibu Hamil Trimester III di Salah Satu Klinik di Indramayu Siti Pangarsi Dyah Kusumah Wardani; Tating Nuraeni; Roifatun Nisa
Gema Wiralodra Vol. 13 No. 2 (2022): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v13i2.295

Abstract

kehamilan dan persalinan. Semua kematian ibu, 94% terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Selain itu, mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di negara berkembang. Beberapa faktor yang berkontribusi terjadinya persalinan lama antara lain power atau kekuatan ibu saat melahirkan tidak efektif dan psikologis ibu yang tidak siap menghadapi persalinan. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengaruh kelas persiapan persalinan dengan kecemasan menjelang persalinan pada ibu hamil trimester III di salah satu Klinik di ndramayu Penelitian tentang kelas persiapan persalinan ini akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cantigi. Lokasi ini dipilih karena angka kematian ibu di Jawa Barat masih tinggi, yang dialami pada saat kehamilan, persalinan dan pasca persalinan. Metode penelitian ini adalah metode quasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan skala pengukuran yang digunakan adalah uji t test. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa (1) bu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan di Klinik Putra Remaja Indramayu mayoritas berusia antara 20 – 35 tahun, mayoritas merupakan primigravida dan separuh lebih berpendidikan antara SD dan SMP. (2) Setelah dilakukan kelas persiapan persalinan sebanyak dua kali, maka tampak hasil bahwa terdapat pengaruh kelas persiapan persalinan terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan. Hal ini tampak dari penurunan skor kecemasan ibu hamil sebelum dilakukan kelas persiapan persalinan dan setelah dilakukan kelas persiapan persalinan.
Optimalisasi SDIDTK melalui Peningkatan Literasi Kesehatan Mental Maternal di Posyandu Melati Kabupaten Bogor Nurulicha Nurulicha; Perwitasari Perwitasari; Sinta Dwi Juwita; Dina Martha Fitri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10153

Abstract

ABSTRAK Periode kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan anak berada pada usia 0-6 tahun, sehingga masa tersebut disebut periode usia emas. Masalah tumbuh kembang pada anak-anak yang tinggal di negara berkembang menjadi pusat kesehatan dunia, khususnya masalah sunting. Masalah kesehatan di komunitas  muncul setelah dilaksanakan penelitian di wilayah dimana pengabdian masyarakat ini dilakukan. Hasil penelitian melaporkan lebih dari 40% bayi usia 0-36 bulan pada penelitian ini mengalami masalah perkembangan. Skrining tersebut dilakukan dengan menggunakan instrumen KPSP. Untuk mengurangi masalah tersebut, pengabdian masyarakat dilakukan dengan tujuan meningkatkan literasi kesehatan mental maternal dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang). Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu memberikan penyuluhan tentang kesehatan mental maternal dan SDIDTK pada 10 ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun di wilayah Posyandu Melati Desa Citapen Bogor. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan yaitu kuesioner pre-test dan post-test. Hasil pengabdian masyarakat yang menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan dari skor rata-rata 8.4 menjadi 8.6. dan tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan mental  juga meningkat dari skor rata-rata 8.7 menjadi 9.3. Dari kegiatan penyuluhan ini diharapkan mampu meningkatkan literasi kesehatan mental dan pengetahuan SDIDTK pada peserta agar para ibu dapat memiliki kesadaran tinggi untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan anaknya melalui Posyandu/Puskesmas sehingga kasus setunting di Kabupaten Bogor dapat dicegah. Disarankan pada kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya agar menjangkau sasaran lebih luas. Kata Kunci: Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan Mental, Maternal  ABSTRACT Critical period for child growth and development occur between age 0- 6 years old, thus this stage is known as golden age  period.  Growth and development issues   among children  living in  developing countries  are considered as global health   focus, especially stunting issue. The health problem  in the community emerged after a study  had been conducted in the area where community service took place. The study result reported that  more than  fourty percent of the babies aged 0-36 who took part  in the study  were   having developmental  problems. The screening was carried out with the use of KPSP instrument. To reduce this problem, the community service which aimed at enhancing maternal mental health literacy and improving  knowledge on  SDIDTK were implemented. The implementation method was education about maternal mental health and SDIDTK to 10 mothers who have baby age 0-5 years old at Posyandu Melati Citapen Village Bogor. To assess level of knowledge, pre and post-test questionnaire were distributed. The result showed that level of mother knowledge on child’s growth and development increased from 8.4  to 8.6, and knowledge on mental health rose from 8.7 to 9.3. It is expected that this community service could enhance maternal mental health literacy and SDIDTK knowldge thus mothers have high awareness to monitor their children’s growth and development through Posyandu/Puskesmas (community health center) in hope that the  cases of stunting  in Bogor Regency  could be averted. Future similar community service should be able to reach wider community.  Keywords: Child Growth And Development, Maternal, Mental Health
Pengaruh Pemberian Inhalasi Aroma Terapi Lavender terhadap Kualitas Tidur Lansia di Kelurahan Harjamukti Depok Nurulicha Nurulicha; Yulia Herawati; Imelda Diana Marsilia
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 12 No. 2 (2023): September
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v12i2.682

Abstract

The Elderly is a process in human life characterized by a decrease in physiological, physical, psychological, social, and cognitive functions. Most of the elderly are prone to sleep problems due to various causative factors, one of which is elderly often experience changes in sleep patterns, with around 40 to 50% of the elderly experiencing sleep disturbances. This study aimed to determine the effect of inhalation of lavender aroma therapy on sleep quality in the elderly in RW 003 Harjamukti Village, Cimanggis Depok. This type of research uses quantitative data using apseudo-experimental research design. In this study, the population was 135 respondents and the sample of this study was 34. This study used purposive sampling. The normality test was carried out and the data were analyzed by the Wilcoxon test, to see the effect of giving lavender aroma therapy inhalation on the quality of elderly sleep. Based on the results of the study, it was found that after using lavender aroma therapy there were 30 (88.23%) respondents with a total score &lt; α (0.05) which means it has a very significant difference in value. The results of the Wilcoxon testfound that 4 respondents experienced a decrease after the intervention, 1 remained, and 29 experienced an increase after receiving the intervention. So it can be concluded that the provision of lavender aroma therapy inhalation affects the quality of sleep of the elderly in RW 003 Harjamukti Keluharan Cimanggis Depok in 2022.