Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung koroner (PJK), yang prevalensinya terus meningkat di Indonesia. Beberapa faktor gaya hidup seperti pola makan, aktivitas fisik, dan jenis kelamin diduga berperan dalam peningkatan kadar kolesterol. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol di Puskesmas Pasar Merah Kota Medan. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 50 responden yang memenuhi kriteria inklusi dikumpulkan dengan teknik consecutive sampling. Variabel bebas meliputi jenis kelamin, konsumsi makanan berlemak, dan aktivitas fisik, sedangkan variabel terikat adalah kadar kolesterol total. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi p<0,05. Mayoritas responden berusia 45-59 tahun (34%) dan berjenis kelamin perempuan (62%). Sebanyak 68% responden mengalami peningkatan kadar kolesterol (>200 mg/dL). Tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan kadar kolesterol (p=0,556). Terdapat hubungan bermakna antara konsumsi makanan berlemak (p=0,007) dan aktivitas fisik (p=0,006) dengan peningkatan kadar kolesterol. Konsumsi makanan berlemak tinggi dan aktivitas fisik yang kurang berhubungan signifikan dengan peningkatan kadar kolesterol. Modifikasi gaya hidup diperlukan untuk menurunkan risiko hiperkolesterolemia dan penyakit jantung koroner.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025