Pendahuluan: Efusi pleura merupakan salah satugejala dari patologi yang mendasarinya. Pemeriksaan biokimia yang umumnya dilakukan untuk membedakan patologi tersebut adalah kadar laktat dehydrogenase, adenosine deaminase, dan limfosit. Tujuan: mengevaluasi penggunaan rasio LDH cairan pleura/limfosit dalam cairan pleura sebagai parameter baru untuk membedakan antara efusi pleura maligna dan bukan. Metode: Penelitian cross sectional di RSUP Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang menggunakan rekam medis. Pasien dewasa dengan diagnosa efusi pleura eksudatif yang dilakukan pemeriksaan analisa cairan pleura libatkan dalam penelitian ini. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji T tidak berpasangan atau uji Mann Whitney U. Hasil: Penelitian ini melibatkan 206 pasien, dimana 43,21% didiagnosis dengan efusi pleura non-malignansi, sedangkan 56,79% dengan efusi pleura malignansi. Pemeriksaan LDH cairan pleuradan limfosit cairan pleura menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok pasien dengan dan tanpa malignansi (LDH cairan pleurakelompok malignansi: 593,5 U/L [32 – 1.940] vs kelompok non-malignansi: 198 U/L [104 – 811], p < 0,001; limfosit kelompok non-malignansi: 87% [21-95] vs kelompok malignansi: 38% [30-93], p < 0,001). Rasio LDH cairan pleura terhadap limfosit juga menunjukkan perbedaan yang signifikan (kelompok malignansi: 15,18 [0,81-60,03] vs non-malignansi: 2,84 [1,15-22,87], p < 0,001). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara LDH cairan pleura, limfosit cairan pleura, dan rasio antara kedua antara pasien dengan efusi pleura maligna dan non-maligna.
Copyrights © 2025