Idealnya, olahraga harus berfungsi sebagai media untuk pengembangan karakter dan penguatan nilai-nilai kebangsaan, termasuk prinsip sportivitas. Namun, dalam praktiknya, pelanggaran terhadap etika kompetisi masih sering terjadi, sebagaimana terlihat dalam konflik yang terjadi pada pertandingan sepak bola dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di ranah olahraga, khususnya prinsip persatuan, keadilan, dan kemanusiaan, yang sering terabaikan dalam situasi kompetitif.Temuan menunjukkan bahwa tekanan sosial, rivalitas antar daerah, lemahnya penegakan regulasi, serta framing media menjadi pemicu utama konflik. Studi ini merekomendasikan integrasi pendidikan karakter berbasis Pancasila dalam program pembinaan atlet, penegakan regulasi yang lebih ketat, serta pelibatan media dalam menciptakan atmosfer kompetisi yang sehat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025