Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapsiagaan rumah tangga serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesiapsiagaan tersebut dalam menghadapi bencana banjir. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan rational choice dari James S. Coleman dan konsep kesiapsiagaan bencana. Populasi penelitian mencakup seluruh rumah tangga yang tinggal di wilayah aliran Sungai Kampar dan terdampak banjir paling parah di empat dusun, dengan total 414 kepala keluarga. Sampel penelitian berjumlah 81 responden yang ditentukan menggunakan rumus Slovin, dengan kombinasi teknik proportional sampling dan simple random sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kuantitatif deskriptif menggunakan perhitungan tendensi sentral (minimum, mean, median) dan disajikan dalam bentuk crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan rumah tangga, yang mencakup indikator rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini, dan mobilisasi sumber daya, masih tergolong kurang optimal. Sebagian besar rumah tangga (72 responden atau 88,9%) berada pada tingkat kesiapsiagaan sedang. Faktor ekonomi, budaya, dan pengetahuan menjadi faktor dominan yang memengaruhi kesiapsiagaan, sedangkan faktor sosial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesiapsiagaan rumah tangga dalam menghadapi banjir.
Copyrights © 2025