Penggunaan bahan bakar minyak bumi di sektor rumah tangga dan pelanggan kecil masih tinggi, yang berdampak pada beban subsidi pemerintah. Sebagai langkah strategis, pemerintah menginisiasi program Jaringan Gas Kota (Jargas), yaitu distribusi gas bumi langsung ke rumah tangga melalui jaringan pipa. Program prioritas nasional ini bertujuan untuk mendorong diversifikasi energi, menyediakan energi bersih dan terjangkau, serta mendukung konversi dari minyak tanah ke LPG. Pengelolaan risiko konstruksi jaringan distribusi gas sangat krusial, terutama bagi karyawan muda milenial yang berperan penting dalam penerapan manajemen risiko. Melalui program pengabdian masyarakat, dilakukan workshop untuk memperkuat pemahaman generasi muda tentang identifikasi, analisis, dan mitigasi risiko dalam proyek infrastruktur gas. Metode dalam workshop ini meliputi sesi teori dan praktik langsung dengan studi kasus dari proyek konstruksi jaringan distribusi gas rumah tangga. Diskusi interaktif, presentasi, dan simulasi dilakukan untuk memperdalam pemahaman peserta tentang pengelolaan risiko dari tahap perencanaan hingga implementasi. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan peserta dalam manajemen risiko konstruksi. Evaluasi menggunakan kuesioner menunjukkan peningkatan skor pemahaman rata-rata dari 62,4% menjadi 87,1%. Kegiatan ini meningkatkan kemampuan peserta dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan memitigasi risiko konstruksi jargas. Para peserta menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam mengidentifikasi risiko potensial dan mengambil langkah preventif untuk mengurangi dampak risiko.
Copyrights © 2025