Kemajuan suatu perusahaan sangat tergantung pada cara manajemen mengelola sumber daya dan merespons peluang yang ada. Sebagai tambahan, manajer perlu memperhatikan potensi ancaman dari pesaing yang dapat mengurangi pangsa pasar, menyebabkan penurunan penjualan, dan mengurangi laba yang penting bagi kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Salah satu alat analisis bisnis yang digunakan untuk ini adalah Break Even Point. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan dan mengkaji secara mendalam titik impas. Studi ini memakai metode deskriptif kualitatif yang menggabungkan pendekatan analisis dan deskriptif. Break Event Point (BEP), penjualan melebihi BEP yang ditetapkan pada tahun 2021-2023. Ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian selama tiga tahun tersebut. hasil analisis menunjukkan trend positif dalam pengelolaan break event point. Break Event Point (BEP) yang ditetapkan pada tahun 2021 sebesar Rp. 435.277.722.214, pada tahun 2022 sebesar Rp. 504.884.437.926 dan pada tahun 2023 sebesar Rp. 799.808.372.079. Margin Of Safety (MOS) yang ditetapkan pada tahun 2021 sebesar 57%, pada tahun 2022 sebesar 55% dan pada tahun 2023 sebesar 30% Kata kunci: Analisis Break Event Point, laba, Margin of Safety
Copyrights © 2025