Latar Belakang: Formalin adalah larutan tidak berwarna dengan bau menyengat mengandung 37% formaldehida. Penelitian oleh Sari dkk (2022) dilakukan pengujian formalin di kota Banda Aceh dengan hasil 15 warung (50%) positif mengandung formalin. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pedagang yang masih menggunakan formalin pada bakso serta melihat pengetahuan maupun perilaku pedagang.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 30 pedagang 30 sampel bakso diuji menggunakan Uji Test Kit Formalin di Laboratorium. Metode analisis menggunakan uji chi-square.Hasil: Dari 30 sampel bakso yang diuji, 4 sampel bakso positif mengandung formalin (13.3%). Perilaku pedagang (p-value=0.002) memiliki hubungan signifikan dengan kandungan formalin, sedangkan sumber bakso (P- value=0.290), kondisi fisik bakso (P-value=0.075),dan pengetahuan pedagang (P-value=0.249) menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan dengan kandungan formalin.Kesimpulan: Pengawasan bahan tambahan pangan belum sepenuhnya efektif, dikarenakan masih ditemukan adanya pedagang menggunakan formalin pada bakso. Pengunaan formalin berkaitan dengan kurangnya pengetahuan pedagang. Perlu dilakukan pengawasan rutin oleh instansi terkait dilakukannya edukasi kepada pedagang masyarakat tentang bahaya formalin.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025