Penelitian ini menganalisis fenomena rasisme terhadap etnis Tionghoa dalam film Ngenest, sebuah memoar karya Ernest Prakasa, dengan menggunakan pendekatan strukturalisme genetik Lucien Goldmann. Tujuannya adalah untuk mengungkap bagaimana pengalaman pribadi penulis merefleksikan diskriminasi rasial dan identitas etnis dalam masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif terhadap isi memoar tersebut, didukung oleh tinjauan literatur yang berkaitan dengan rasisme dan teori strukturalisme genetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ngenest merepresentasikan rasisme melalui tiga aspek strukturalisme genetik, yaitu fakta manusia, subjek kolektif, dan pandangan dunia. Fakta manusia dibagi menjadi fakta individu, yang menggambarkan pengalaman pribadi Ernest tentang perundungan dan stereotip rasial, dan fakta sosial, yang menggambarkan diskriminasi sistemik terhadap etnis Tionghoa, seperti kebijakan-kebijakan Orde Baru. Subjek kolektif tercermin dari bagaimana pengalaman individu Ernest merepresentasikan perjuangan kolektif etnis Tionghoa dalam menghadapi diskriminasi sosial. Sementara itu, pandangan dunia dalam memoar tersebut mengekspresikan harapan akan kesetaraan dan kritik terhadap Bhinneka Tunggal Ika yang sering kali hanya menjadi slogan tanpa implementasi yang nyata. Penelitian ini hanya membahas tiga aspek dari strukturalisme genetik Goldmann, tanpa mengeksplorasi aspek dialektika pemahaman dan penjelasannya. Kontribusinya terletak pada pengayaan studi sastra tentang rasisme dengan menunjukkan bagaimana pengalaman pribadi dalam sebuah memoar dapat merefleksikanĀ
Copyrights © 2025