Perkembangan teknologi digital dan media sosial mengubah cara individu dalam membangun hubungan dan memaknai kedekatan personal. Dalam konteks ini, praktik hubungan seksual tanpa komitmen muncul sebagai bentuk interaksi yang lebih fleksibel, temporer, dan didorong oleh kebutuhan personal tanpa keterikatan emosional. Di Indonesia fenomena ini kian berkembang, terutama di kalangan generasi muda yang memanfaatkan aplikasi kencan daring dan ruang anonim di media sosial sebagai sarana menjalin hubungan seksual tanpa komitmen. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah bagaimana media digital membentuk makna atas hubungan seksual tanpa komitmen, serta dampak sosial, fisik, dan psikologis yang ditimbulkannya. Dengan pendekatan studi pustaka dan teori interaksionisme simbolik, kajian ini menelusuri bagaimana simbol, deskripsi profil, dan komunikasi daring menjadi medium dalam konstruksi makna dan identitas. Hasil kajian menunjukkan bahwa media digital tidak hanya menjadi sarana, tetapi juga arena produksi makna yang memungkinkan individu menegosiasikan norma, mengeksplorasi seksualitas, dan menyusun identitas secara anonim. Praktik ini turut mendorong normalisasi hubungan seksual tanpa komitmen, namun juga menimbulkan risiko emosional dan pergeseran nilai dalam masyarakat digital. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan kajian sosiologi seksualitas, terutama dalam memahami dinamika pembentukan norma sosial baru dalam interaksi yang dimediasi oleh teknologi.
Copyrights © 2025