Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2018, prevalensi balita stunting tertinggi di dunia yaitu Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Menurut World Health Organization (WHO), prevalensi balita stunting ≥ 20% masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang harus ditangani sesuai dengan persentase balita stunting di Indonesia yang masih tinggi. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, Indonesia berada di urutan ke-5 prevalensi balita stunting tertinggi di dunia sebesar 30,8 %. Adapun urutan ke-1 India kemudian berurut Tiongkok, Nigeria, dan Pakistan. Pemerintah Republik Indonesia telah menargetkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024 dimana pada tahun 2023 angka prevalensi stunting mengalami penurunan sebesar 21,6%. Provinsi Jawa Timur menjadi prevalensi stunting tertinggi sebesar 26,7 % di Indonesia.
Copyrights © 2025