Remaja putri merupakan kelompok yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti ketidakseimbangan gizi, anemia, dan penyakit tidak menular. Program Posyandu Remaja dirancang untuk mendukung kesehatan remaja melalui edukasi, pemantauan kesehatan, dan intervensi berbasis komunitas. Namun, efektivitasnya dalam meningkatkan status kesehatan remaja putri belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Posyandu Remaja dalam meningkatkan status kesehatan remaja putri berdasarkan indikator seperti Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, lingkar lengan atas, tekanan darah, kadar hemoglobin, dan kadar glukosa darah. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan "one group pretest-posttest design". Sampel terdiri dari 35 remaja putri berusia 10-18 tahun yang merupakan anggota baru Posyandu Remaja di Kecamatan Luwuk Selatan. Analisis data menggunakan uji t sampel berpasangan dan uji Wilcoxon. Luaran yang akan dicapai yaitu artikel yang dipublikasi di jurnal Nasional bereputasi Sinta 1-4. Hasil analisis menunjukkan penurunan signifikan pada rata-rata IMT (p = 0,009) dan tekanan darah sistolik (p = 0,000) setelah intervensi. Sebaliknya, tekanan darah diastolik meningkat signifikan (p = 0,000). Variabel lain seperti kadar hemoglobin, kadar glukosa darah, lingkar perut, dan lingkar lengan atas tidak menunjukkan perubahan signifikan secara statistik. Posyandu Remaja efektif dalam menurunkan IMT dan tekanan darah sistolik, tetapi kurang efektif untuk variabel lainnya. Program ini memiliki potensi untuk meningkatkan status kesehatan remaja putri, namun memerlukan penguatan dalam durasi intervensi, intensitas edukasi, dan penyesuaian program agar lebih terarah. Adolescent girls are a group that is vulnerable to various health problems, such as nutritional imbalances, anemia and non-communicable diseases. The Youth Posyandu Program is designed to support adolescent health through education, health monitoring and community-based interventions. However, its effectiveness in improving the health status of adolescent girls has not been widely studied. This study aims to analyze the effectiveness of Youth Posyandu in improving the health status of adolescent girls based on indicators such as Body Mass Index (BMI), abdominal circumference, upper arm circumference, blood pressure, hemoglobin levels and blood glucose levels. This research uses a quasi-experimental design with "one group pretest-posttest design". The sample consists of 35 young women aged 10-18 years who are new members of the Youth Posyandu in South Luwuk District. Data analysis uses the paired sample t test and the Wilcoxon test. The output to be achieved is an article published in the reputable National journal Sinta 1-4. The results of the analysis showed a significant reduction in average BMI (p = 0.009) and systolic blood pressure (p = 0.000) after the intervention. In contrast, diastolic blood pressure increased significantly (p = 0.000). Other variables such as hemoglobin levels, blood glucose levels, abdominal circumference and upper arm circumference did not show statistically significant changes. Adolescent Posyandu is effective in reducing BMI and systolic blood pressure, but less effective for other variables. This program has the potential to improve the health status of adolescent girls, but requires strengthening the duration of the intervention, intensity of education, and adjustments to the program to make it more targeted.
Copyrights © 2025